Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui data korban luka dan meninggal dunia, akibat gempa yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8) malam.
Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) tersebut telah mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka dan ratusan lainnya meninggal dunia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melansir, hingga siang ini jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 105 orang.
“Perkembangan terkini sampai dengan hari ini terdapat jumlah korban meninggal tambahan tujuh (orang), sehingga total korban 105 orang meninggal dunia. Dimana, 103 di Lombok dan 2 orang di Bali," kata Sutopo kepada awak media di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8).
Tujuh korban meninggal tersebut, kata Sutopo, masyarakat sekitar yang memang tidak bisa melarikan diri dari dalam rumahnya saat terjadinya gempa.
“Sebagian besar korban meninggal karena bangunan roboh saat gempa bumi. Proses evakuasi masih dilakukan dan semua korban WNI,” ungkap dia.
Selain itu, Sutopo mengatakan, evakuasi terhadap korban di masjid yang roboh di Desa Lading-Lading, Lombok Utara, juga telah dilakukan dengan menurunkan alat berat dan melibatkan tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta anjing pelacak.
“Saat ini masih proses evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh. Tim SAR menemukan dua orang korban meninggal dunia dan satu orang selamat,” kata dia.
Jumlah korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7,0 SR di Lombok, NTB, paling banyak di Lombok Utara yaitu 78 orang, disusul Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 3 orang, Lombok Tengah dan Bali masing-masing 2 orang.
Semoga tidak ada korban jiwa lagi ya guys.