Jakarta, IDN Times - Sebuah Patung Gajah Mungkur yang berdiri di Perlimaan Sukorame, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial. Warganet menilai bentuk patung gajah berwarna abu-abu tersebut abstrak.
Tidak hanya mengundang gelak tawa, namun hasil karya seni tersebut juga menuai cibiran warganet, sebab pembangunan Patung Gajah Mungkur tersebut menelan dana Rp1 miliar.
Patung gajah tersebut menjadi perbincangan warganet, setelah akun Facebook bernama Maiyy Maiyy mengunggah foto dua patung gajah di akunnya pada 30 Januari lalu.
Bentuk patung tersebut dianggap tidak memiliki detail yang jelas, tidak menyerupai layaknya gajah. Bahkan, postur patung ini berukuran kecil.
Selain bentuk yang abstrak, yang jadi sorotan hasil seni rupa tersebut adalah dana pembuatannya yang mencapai Rp1 miliar. Sehingga menuai berbagai komentar dari warganet.
Ada yang menggagap patung tersebut lucu, namun ada juga yang menyayangkan pembuatan patung gajah tersebut.
"Kasihan gajah nya.... Kalo mereka bisa ngomong pasti bilang, masa rupa kami abstrak koyok ngene," tulis pemilik akun Facebook Budio.
Warganet menilai sebaiknya pemerintahan setempat bisa menggunakan uang rakyat lebih bijak.
"Dari pada buat yg gak jelas, knapa gak disumbangin buat benah2 jalan yg lubang2," balas akun Henny Kushandari.
"Kenapa gak disayembarakan terlebih dulu....??? Uang rakyat loh...," timpal akun Facebook Farrel Said.
Akun Maiyy Maiyy juga mengungkapkan dana Rp1 miliar tersebut bersumber dari dana tanggung jawab sosial (CSR) PT Petrokimia Gresik. Namun desain patung sepenuhnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Gresik.
"Dalam hal ini Pemkab Gresik minta sumbangsih dari perusahaan kami. Maka kami berniat membangun patung gajah mungkur. Untuk dana 1 M kami ambilkan dari dana CSR PT Petrokimia, namun kalau desain patung sepenuhnya dari pihak Dinas PUPR." tulis Yusuf Wibisono di akun Facebook Maiyy Maiyy, Minggu (9/2).
Sementara, Pemkab Gresik saat dikonfirmasi tentang kontroversi Patung Gajah Mungkur tersebut menjelaskan, melalui Ida Lailatussa'diyah selaku Assisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gresik menyatakan, tidak dibenarkan dalam syariat Islam membuat patung menyerupai bentuk aslinya. Maka, patung sengaja dibangun berbentuk abstrak.
"Gresik ini kan Kota Wali, dan dalam syariat Islam itu tidak boleh membuat patung atau sesuatu yang bernyawa menyerupai bentuk aslinya. Maka dari itu, patung kita bangun dalam bentuk abstrak," kata Ida.