Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada 27 gempa susulan yang terjadi di wilayah Mamberamo Tengah, Papua hari ini, Senin (24/6), setelah gempa besar dengan magnitudo 6,1 yang terjadi pada pukul 08.05 WIB.
BMKG mencatat, gempa susulan masih dirasakan dan terus terjadi hingga pukul 13.00 WIB.
Kendati demikian, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan yang terjadi kekuatannya semakin melemah.
“Hingga pukul 13.00 WIB hasil monitoring telah menunjukkan terjadi 27 kali gempa susulan dengan magnitudo 2,9 hingga 5,5. Artinya semakin melemah,” kata Dwikorita di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Lokasi gempa bumi sendiri berada di 2,67 derajat lintang selatan dan 138 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 kilometer arah tenggara Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua. Sedangkan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dan berada di daratan.
“Dengan memperhatikan lokasi epicenter atau kedalaman pusat gempa, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, hasil gempa bumi itu merupakan akibat aktivitas sistem Sesar Yapen,” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis pihak BMKG, mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi tersebut memicu penyesaran miring akibat pergerakan mendatar dan naik.
“Goncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Jayapura dengan skala MMI 2-3, kemudian di wilayah Sarni dengan MMI 3-4. Di wilayah Wamena dengan skala MMI 2 juga dirasakan,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG belum mendapatkan laporan terkait adanya kerusakan bangunan yang disebabkan oleh gempa ini. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak terkait.
“Hasil pemodelan secara matematis menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegas dia.