Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BMKG ingatkan gelombang tinggi pada 20-23 Desember 2025
Ilustrasi gelombang tinggi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Pola angin kencang di wilayah utara dan selatan perairan Indonesia

  • Gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi di banyak perairan Indonesia

  • Potensi gelombang sangat tinggi hingga 4 meter di laut Natuna utara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 20–23 Desember 2025.

Kondisi tersebut dipicu pola angin kencang yang berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran, maupun masyarakat yang melakukan aktivitas di wilayah pesisir.


1. Pola angin kuat di wilayah utara dan selatan Indonesia

Ilustrasi gelombang tinggi (unsplash.com/@tdederichs)

BMKG mencatat, angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara hingga timur laut, dengan kecepatan berkisar 6–30 knot.

Sementara, di wilayah selatan, angin bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan yang sama. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.


2. Gelombang tinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi di banyak perairan

Ilustrasi gelombang tinggi (Pexels.com/George Desipris)

Peningkatan gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, serta Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

Kemudian, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian barat, Laut Jawa bagian tengah, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua.

3. Gelombang tinggi hingga 4 meter di Laut Natuna utara

Gelombang tinggi nelayan Bantul tak melaut.(IDN Times/Daruwaskita)

BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi kisaran 2,5–4 meter, yang berpeluang terjadi di wilayah Laut Natuna Utara. Kondisi ini dinilai sangat berisiko bagi aktivitas pelayaran dan kelautan.

BMKG mengingatkan potensi gelombang tinggi dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Nelayan yang menggunakan perahu nelayan diimbau waspada saat kecepatan angin melebihi 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang juga berisiko pada angin di atas 16 knot dan gelombang lebih dari 1,5 meter. Sedangkan, kapal ferry perlu waspada jika angin melampaui 21 knot dan gelombang di atas 2,5 meter.

Selain itu, masyarakat pesisir juga diminta tetap siaga terhadap potensi dampak gelombang tinggi.

Editorial Team