Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat koordinasi kesiapan menghadapi Idul Fitri 144H dan antisipasinya yang dihelat di Mabes Polri. (IDN Times/BNPB)

Jakarta, IDN Times – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyusun strategi untuk mengantisipasi dampak bencana pada momen Mudik Lebaran 2023.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik lebaran nanti.

“Berdasarkan hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ucap Suharyanto dalam ketarangannya, Jumat (7/6/2023).

1. Potensi kebakaran hutan dan lahan

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Suharyanto mengatakan pihaknya juga mengantisipasi terjadinya potensi bencana kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi, seperti di Riau dan Jambi.

Karena itu, BPNB kata dia akan mendukung peralatan pemadam darurat dan personel. kemudian menyiapkan helipkopter di 6 provinsi prioritas dengan total 46 helikopter.

“Kebakaran hutan dan lahan juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi, hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat,” lanjutnya.

Adapun provinsi prioritas penanganan Karhutla yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.

2. BNPB gunakan teknologi modifikasi cuaca

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB-BPBD untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta, Senin (10/10/2022). (Dok. BNPB).

Untuk menghadapi peristiwa itu, Suharyanto mengatakan BNPB akan melakukan pencegahan, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya.

“Untuk Karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,’ jelasnya.

3. Menyusun peta rawan bencana

Ilustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah pulau Sumatra, Jawa dan Bali bagi masyarakat yang ingin mudik.

“Mengeluarkan perta rawan bencana di Jawa, Bali dan Sumatra terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ektrem,” ungkap Suharyanto.

“Kemudian Bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga, Pemda, untuk memantau penyelengaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.

Dirinya berharap dengan langkah-langkah tersebut, pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya denga naman dan nyaman.

“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,”pungkasnya.

Editorial Team