Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika berjabat tangan dengan Prabowo. (www.instagram.com/@prabowo)
Prabowo menjelaskan faktor yang membuat kampanye kali ini sukses. Prabowo bukan orang baru di gelanggang pemilihan presiden.
Prabowo pernah mengikuti Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Ia menilai, pesan kampanye yang konsisten disampaikan sejak Pilpres 2014 itu telah melekat di masyarakat.
Selain itu, Menteri Pertahanan RI itu merasa berada di pihak incumbent atau petahana.
"Saya pikir kombinasi beberapa faktor, dan karena saya sudah mencalonkan dua kali sebelumnya. Pesan saya, narasi saya, prinsip saya sampai ke masyarakat, dan kali ini pada dasarnya merasa menjadi bagian dari tim petahana (incumbent)," kata Prabowo.
Al Jazeera menyoroti adanya efek Jokowi atas kesuksesan Prabowo dalam Pilpres 2024. Menanggapi hal itu, Prabowo membenarkan fenomena tersebut karena tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi cukup tinggi menurut berbagai survei nasional.
"Presiden Joko Widodo mendapat 82-83 persen penilaian positif dalam jajak pendapat publik dan tentu saja rakyat pun merasakan komitmennya untuk membawa perbaikan pada kondisi masyarakat khususnya masyarakat miskin. Jadi ya, menurut saya efek Jokowi sangat membantu saya,” ujarnya.