Adalah Yuni Penna, kekasih Berni yang juga mengungkapkan isi hatinya usai kematian sang tunangan. Di laman Facebooknya, Yuni mencurahkan isi hatinya sepeninggal Berni. Bagaimana rencana pernikahan mereka dan bagaimana pula ia menguatkan diri usai kepergian Berni menghadap Yang Kuasa.
Begini isi hati Yuni:
Waktu saya mendengar dari Nensi Karel kalau Berni berencana mau mengikuti pelatihan Medical Missionary, doa pertama aaya untuk Berni adalah, "Tuhan kalau memang benar Berni akan ikut pelatihan tersebut, Berni akan jadi alat Tuhan yang besar". Dan saya percaya doa itu sudah terjawab melalui kejadian ini.
Saya pernah bertanya kepada Berni. "Ber, kalau seandainya kita pena, Berni suka mau jadi apa? Kase alasannya". Berni menjawab, "Saya mau jadi tinta, karena pena nda ada tinta nda berguna". Berni sudah benar- benar sangat mengisi kehidupan saya dengan cara yang luar biasa sampai akhir hidupnya, dan saya yakin hal yang sama terjadi pada kita semua.
Pernyataan Berni yang selalu menguatkan Saya adalah "God still in control". Ketika aaya bertanya tentang kabar dan kondisinya, Berni selalu menjawab "Puji Tuhan, masih bernafas". Sekarang Berni sudah tidak bisa lagi memberikan jawaban yang sama terhadap pertanyaan saya, tapi saya percaya semangat pelayanannya masih tetap ada.
Respon pertama saya ketika mendengar berita ini tidak percaya, dan bertanya-tanya, "Kenapa kita pe Berni dang? Kenapa Berni yang diincar? Kenapa bukan misionaris yang lain? Kenapa Berni yang jadi korbannya?" Lalu saya mendapat jawaban atas pertanyaan saya, yang saya yakin itu dari Tuhan. Kenapa Berni? Karena dari semua missionaris yang ada pada waktu itu, iman Berni lah yang paling siap untuk mengalami kematian sahid. Karena keluarga Berni lah yang kuat, paling kuat saat ini untuk menerima kejadian tersebut, dan orang-orang terdekat Berni lah yang paling tabah menghadapi semua ini.
Pertemuan terakhir kami 14 Januari 2018 dan pembicaraan terakhir kami pada tgl 1 Maret 2018 dengan pokok pembicaraan tentang rencana pernikahan kami 6 January 2019. Tentang gedung, konseling, pre-wedding, jumlah undangan, suvenir dan lain-lain. Berni meminta saya untuk mencoba menuliskan janji pernikahan kami, karena Berni pun telah mencoba untuk membuatnya. Dan saya bersyukur kepada Tuhan bisa membaca dan memegang teks janji pernikahannya yang Berni telah tulis dengan tangannya sendiri yang disimpan di dalam Alkitabnya.
Seperti yang saya saksikan sebelumnya, bahwa Berni terkenal dengan orang yang suka berbicara tanpa henti dengan nada suara yang lantang dan besar. Dan sampai saat ini walaupun Berni sudah tidak ada tapi Berni masih tetap berbicara dengan suara yang lebih besar lagi dari sebelumnya sampai ke seluruh dunia mendengarnya.
Sekarang Berni sudah mendahului kita, jangan tutup telinga Anda untuk tidak mendengar panggilan-panggilan yang datang untuk melayani Tuhan dan sesama selagi kita hidup di dunia ini. Filipi 1:21, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan". Sampai saat ini saya masih mau katakan "How Great Thou Art in our Relationship"; "I thank God for Him"; and "I still Love My Lord and My Berni Fellery Kunu forever, God be with you till we meet again"...
—Rappler.com