Deddy Corbuzier Hadiri Rapat Perdana sebagai Staf Khusus, Bahas Apa?

Intinya sih...
- Deddy Corbuzier dilantik sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Sosial dan Publik di Kementerian Pertahanan.
- Frega Wenas memperkenalkan Deddy ke tim humas, dengan harapan kolaborasi dalam penyebaran informasi pertahanan.
Jakarta, IDN Times -Deddy Corbuzier mengikuti rapat perdana di Kementerian Pertahanan, Jumat (14/2/2025), usai dilantik sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Ia terlihat mengenakan kemeja batik berwarna biru dan memakai kacamata gelap.
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kemenhan, Frega Wenas, terlihat memperkenalkan Deddy ke timnya di humas.
"Staf khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier dan Biro Infohan Setjen Kemenhan melaksanakan rakor diseminasi informasi pertahanan di ruang rapat Roinfohan," demikian yang ditulis di akun media sosial Kemenhan.
Di dalam unggahan tersebut juga ditulis Deddy memberikan masukan kepada Biro Infohan agar ke depannya dapat memperluas kolaborasi di berbagai sektor dalam hal mendistribusikan informasi pertahanan.
Selain itu, Deddy juga menggarisbawahi pentingnya mengembangkan inovasi dan ide-ide kreatif dalam mengemas informasi itu.
"Diharapkan dengan strategi komunikasi yang efektif diharapkan dukungan publik terhadap kebijakan pertahanan dapat meningkat," ujar Frega dalam keterangan tertulis.
1. Posisi Deddy sebagai stafsus diyakini tidak akan tumpang tindih dengan humas Kemenhan
Sebelumnya, Frega mengatakan, posisi Deddy tidak akan tumpang tindih dengan Biro Humas Kemenhan. Justru, kata dia, Biro Humas yang ia pimpin akan berkolaborasi dengan Deddy yang dilantik menjadi Stafsus Bidang Komunikasi Sosial dan Publik.
"Jadi, saya diamanahkan sebagai juru bicara. Sedangkan, penguatan informasi ke publik tentunya Pak Deddy akan tetap menggunakan kanal-kanal yang memang beliau sudah miliki, di mana pengikutnya mencapai puluhan juta. Pesan-pesan yang disampaikan ke publik terkait perannya selama ini yang sudah diemban sebagai duta bela negara dan duta Komcad," kata Frega.
Biro Humas Kemenhan dan Deddy, kata Frega, akan berkolaborasi dalam hal penyebaran informasi ke publik.
Deddy sendiri memiliki saluran YouTube dengan jumlah subscriber mencapai 24 juta. Ia juga berinvestasi dan membantu membesarkan sekitar 38 kanal YouTube lainnya melalui bendera 'Close the Door.'
2. Deddy Corbuzier sudah disetujui presiden jabat staf khusus
Lebih lanjut, Frega mengatakan proses penunjukan Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menhan sudah berlangsung sejak 2024 lalu.
Bahkan, nama Deddy sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai staf khusus sebelum pelantikan yang digelar pada 11 Februari 2025 itu.
"Pengangkatan staf khusus harus mendapat persetujuan dari Kementerian Sekretariat Negara hingga ke Presiden karena pengangkatannya berdasarkan Keppres," kata jenderal bintang satu itu.
Ia mengatakan, bidang cakupan tugas yang bakal diemban oleh staf khusus tidak ada di dalam struktur Kemenhan. Dengan begitu, pengangkatan lima staf khusus, termasuk Deddy Corbuzier untuk melengkapi tugas di Kemenhan.
"Sehingga bisa memberikan saran khusus untuk penguatan dalam konteks komunikasi sosial dan publik. Nanti, Pak Deddy bisa memperluas diseminasi pertahanan termasuk kebijakan-kebijakan dari Kemenhan atau hal lain di sektor pertahanan," kata dia.
Meski begitu, kata Frega, bukan berarti Kemenhan tidak ikut terdampak pemangkasan anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Sebab, berdasarkan rapat dengan Komisi I DPR pada Kamis (13/2/2025), anggaran Kemenhan dipotong Rp26,9 triliun (16,24 persen) sehingga pagu anggaran 2025 tersisa Rp139,2 triliun.
3. Deddy Corbuzier tetap hanya diberikan satu hak keuangan
Sebelum diangkat menjadi stafsus, Deddy Corbuzier juga pernah dianugerahkan pangkat Letnan Kolonel Tituler pada 2022.
Dengan begitu, ada hak keuangan yang ikut melekat dengan pangkat tersebut. Sedangkan, sebagai stafsus posisi Deddy sejajar dengan PNS dengan pangkat eselon I.b.
Publik sempat mempertanyakan apakah Deddy bakal menerima dua gaji. Frega mengatakan, Deddy hanya akan menerima hak keuangan dari posisi lebih tinggi, yaitu stafsus.
"Karena sesuai aturan, posisi Pak Deddy sesuai dengan eselon I.b. Kami bisa menjamin tidak ada pengeluaran negara untuk dua hal dengan penunjukkan staf khusus tersebut," kata Frega menjawab IDN Times.
Ketika ditanyakan respons Kemenhan soal sikap Deddy yang menolak mengambil gajinya sebagai stafsus, Frega mengatakan, hak keuangan tersebut tetap akan dialokasikan. Sebab, selain Deddy, kata Frega, ada empat stafsus lainnya dan satu asisten khusus yang ikut dilantik oleh Menhan Sjafrie.
"Hak-haknya tentu tetap dialokasikan. Makanya ketika kemarin dalam efisiensi anggaran, belanja pegawai menjadi porsi yang tidak terkena efisiensi. Kementerian Keuangan hanya berfokus untuk efisiensi di belanja barang dan modal," kata dia.