Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Presiden World Water Council Loic Fauchon (kiri) menyampaikan paparan dalam agenda Adoption Ministerial Declaration and Closing Remarks Pertemuan Tingkat Menteri World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali. (dok. Media Center World Water Forum 2024)
Poin pertama adalah soal pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing dan pemanfaatan fasilitas yang unggul. Sejak November 2023, Basuki menyebut, sudah dilakukan pembahasan deklarasi dalam tiga mekanisme di Markas Besar UNESCO Paris. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas.
“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” kata Basuki.
Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon pun dikatakan Basuki menegaskan bahwa semua proses tersebut adalah diplomatic victory (kemenangan diplomasi) bagi Indonesia.
Lalu, poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.
Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.
“Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Basuki.