Dicurigai Berisi Bom, Ini 5 Benda Misterius yang Ternyata Berisi 'Zonk'

16 Mei 2018, 14:37 WIB

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Jakarta, IDN Times - Menyusul insiden ledakan tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, beberapa wilayah di Indonesia dinyatakan dalam kondisi Siaga 1 atau siap siaga 24 jam bagi polisi. Dalam kondisi Siaga 1, setiap individu yang terlihat mencurigakan akan diperiksa polisi. Begitu pun dengan temuan mencurigakan, semua benda misterius harus mendapat penanganan khusus dari Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) atau Penjinak Bom (Jibom).

Kurang dari satu minggu, pasca-ledakan bom Surabaya pada Minggu 13 Mei lalu, sekurangnya ada lima benda misterius yang dicurigai berisi bahan peledak. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, tim Jihandak segera mendatangi wilayah tersebut untuk memastikan, apakah benda mencurigakan tersebut berisi bom atau tidak. Tindakan tersebut juga diperlukan agar korban akibat kejahatan terorisme tidak bertambah banyak.

Berikut lima benda misterius yang mendapat perhatian dari Tim Jihandak baru-baru ini, namun isinya kosong:

1. Kotak misterius di Palmerah, Jakarta Barat

Sebuah kotak misterius diduga berisi bom ditemukan di ruas jalan Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (15/5). Seorang saksi sempat menggeser posisi kotak. Karena dirasa berat, akhirnya dia meminta bantuan tukang ojek di lokasi tersebut untuk memindahkan. Curiga dengan isi di dalam kotak, akhirnya dia memanggil tim Jihandak untuk memastikan isi kotak tersebut.

Setelah dipastikan polisi, isi kotak tersebut ternyata kosong. "Iya bukan bom, hanya kardus kosong. Masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa beraktivitas seperti biasanya," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu saat dihubungi, Selasa (15/5).

2. Kotak misterius di Surabaya

Kotak tak bertuan juga ditemukan di Jalan Raya Kupang Baru, Sukomanunggul, Surabaya, Senin (14/5) malam. Lantaran kotak berukuran 25 x 25 cm itu terbungkus dengan plastik hitam dan terletak di seberang GBT Aletheia, warga pun khawatirs isi kotak tersebut adalah bom.

Setelah tim Jihandak dari Polrestabes Surabaya tiba, mereka memastikan kotak tersebut tidak memiliki kandungan logam serta bahan peledak. Kendati, Kapolsek Sukomanunggal AKP Mulyono mengatakan, "Isi paket misterius, kita akan periksa, tapi tidak di sini," kata dia.

3. Kotak misterius di Transmart Lampung

Penemuan kotak misterius juga ditemukan di Transmart Lampung, Selasa (15/5). Dibungkus dengan lakban cokelat serta memiliki sumbu atau detonator peledak, pengunjung tempat perbelanjaan itu menduga kalau isi kotak tersebut adalah bom.

Saat diamankan polisi, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono menjelaskan, isi kotak tersebut hanyalah kaleng minuman dan tidak ada sumbu bom di dalamnya. "Itu perbuatan orang iseng," kata dia.

4. Kotak misterius di Bandara Ahmad Yani, Semarang

Penemuan serupa juga terjadi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/5) lalu. Kotak tak bertuan itu berada di seputar tempat pembersihan. Karena situasi keamanan tengah ditingkatkan, akhirnya kotak tersebut dibawa petugas untuk dilakukan pemeriksaan menggunakan X-Ray.

Petugas sempat khawatir karena pantulan hasil pemeriksaan X-Ray menunjukkan isi kotak tersebut menyerupai barang berbahaya. Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Jihandak dan pemanggilan terduga pemilik kotak oleh pihak maskapai, rupanya isi kotak tersebut adalah spare part dari alat eskavator.

5. Tas misterius di Gereja Santa Anna, Jakarta

Berita teror dari benda misterius juga ditemukan di Gereja Santa Anna, Jakarta Timur, Senin (14/5). Berita yang beredar adalah gereja tersebut dilempari tas hitam oleh orang tak dikenal yang dicurgai tas tersebut berisi bom. Kabar tersebut datang melalui laporan masyarakat yang menelepon Polsek Metro Duren Sawit.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, ternyata tidak ditemukan satu pun tas mencurigakan atau pun bom di seputaran gereja. Sore harinya, polisi berhasil menangkap pria berinisial MIA yang menjadi dalang penyebar hoax atau berita bohong soal teror di Gereja Santa Anna. Akibat perbuatannya, pria itu terancam penjara selama 20 tahun hingga kurungan seumur hidup, karena menyabarkan berita bohong yang meresahkan.

Perihal maraknya berita bohong dan teror yang tersebar di media sosial, Kabid Humas Polda Metro Jaya mengimbau kepada masyarakat dan media, bekerja sama dalam urusan memverifikasi kabar yang beredar. Menurutnya, kabar bohong yang disebarluaskan bisa menambah rasa takut di masyarakat.

"Ini bagian dari pada teman-teman media agar memberikan kepada madyarakat pencerahan. Kalau ada info brodcast silakan di-crosscheck ke Kepolisian," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/5).