Tuntut UMP DKI 2024 Naik 15 Persen, Buruh: Heru Pakai Nyalimu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menggelar demo menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Puluhan buruh membawa berbagai atribut demo mulai spanduk, poster serta bendera KSBSI. Mereka menuntut kenaikan UMP DKI 2024 naik 15 persen.
“Pj Gubernur DKI Jakarta pakai nurani dan nyalimu untuk menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2024 dan jangan tunduk pada PP 51 tahun 2023,” kata orator demo.
1. Kenaikan gaji buruh selalu jadi persoalan
Orator menerangkan setiap tahun kenaikan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta masih selalu menjadi persoalan, Buruh harus turun kejalan untuk menuntut besaran kenaikan Upah Minimum, seperti halnya kenaikan upah tahun ini.
"Pasca lahirnya Undang Undang Cipta Kerja No. 06 tahun 2023, kenaikan Upah Minimum semakin tidak menentu dan dan menyengsarakan kaum buruh," katanya.
Baca Juga: Menaker Sebut UMP Bisa Naik di Atas 10 Persen di Aturan Baru
3. Kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2024 akan sangat kecil
Editor’s picks
Apalagi, lanjutnya, formula kenaikan upah yang diatur dalam PP 36 tahun 2021 yang saat ini mengalami perubahan menjadi PP 51 tahun 2023 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pada 10 November 2023 lalu.
Dalam PP 51 tahun 2023 telah ditetapkan formula kenaikan upah minimum dengan rumusan, nilai penyesuaian UM adalah Pertumbuhan ekonomi x Alfa x upah minimum berjalan.
"Sehingga dengan formula tersebut dapat dipastikan kenaikan UMP DKI Jakarta untuk tahun 2024 akan sangat kecil dan semakin menambah kesengsaraan kaum buruh," tegasnya.
3. UMP 2024 akan diputus sangat murah
Orator menduga upah 2024 akan diputus murah, hal ini akan membuat buruh terus cemas. Untuk itu, pihaknya ingin menemui langsung PJ Gubernur DKI Jakarta sebelum diputuskan.
"Ada dugaan bahwa upah kita akan diputuskan dengan sangat murah kawan-kawan. Hari ini menjadi penentuan bagi kita semua. Menjadi bulan-bulan yang mencemaskan," ujar orator dari mobil di pintu gerbang Balai Kota DKI Jakarta.