Disegel, Intip Aktivitas Gudang Batu Bara di Jakut Nyaris Mati
Jakarta, IDN Times - Suara bising mesin truk-truk kontainer yang lalu lalang di sekitar Kawasan Industri Berikat Nusantara di Cilincing, Jakarta Utara seolah memecahkan keheningan di sebuah gudang penyimpangan batu bara.
Tidak ada aktivitas bongkar muat di pergudangan dan penyimpanan (stockpile) batu bara milik PT Trada Trans Indonesia. Tiga alat berat pun tampak tidak beroperasi. Tumpukan stockpile batu bara itu belum seluruhnya ditutup. Terpal biru yang seharusnya menutup penuh batu bara tersebut terlihat berjatuhan dan berlubang.
"Ini sebenarnya sudah ditutup, tetapi tertiup angin," ujar Teddy salah satu pegawai PT Trada Trans Indonesia kepada IDN Times, Kamis (14/9/2023).
1. Pegawai kerja keras bangun limbah baru
Teddy mengungkapkan, sejak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menutup sementara kegiatan operasional di gudang batu bara pada 30 Agustus 2023, para pegawai memperbaiki hal yang disorot DLH, salah satunya limbah.
Pantauan IDN Times, sebuah saluran untuk membuang limbah baru tergali di stockpile. Teddy mengatakan, aliran limbah tersebut untuk pembuangan air bagi pegawai usai bekerja, seperti cuci tangan atau membersihkan badan.
"Di sini kan tidak ada aktivitas produksi, jadi tidak ada asap juga. Ini limbah juga untuk aliran air pegawai yang cuci tangan atau bersih-bersih," katanya.
2. Fasilitas stockpile seluas 20 ribu meter persegi
Dilansir laman resminya, PT Trans Trada Indonesia memiliki fasilitas stockpile seluas 20 ribu meter persegi di Jakarta Utara dengan kapasitas 60.000 MT dan alat angkut memadai sejumlah 60 unit.
PT Trans Trada Indonesia menyediakan layanan batu bara GAR 3600–6000, pengiriman batu bara FOB barge, FOB mother vessel, CNF, franco factory, dan alat screening batu bara sizing dengan presisi yang tinggi.
3. Unsur yang dilanggar oleh perusahaan
Diketahui, selain PT Trada Trans Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menghentikan operasional perusahaan pergudangan dan penyimpanan batu bara, yakni PT Tans Bara Energy.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan, ada berbagai unsur yang dilanggar oleh dua perusahaan itu, yakni belum dipasangnya jaring atau net secara menyeluruh di lokasi kegiatan, belum melakukan pengelolaan air limpasan dari stockpile batu bara, dan belum memiliki TPS Limbah B3.
Selain itu, ditemukan juga endapan batu bara dan ceceran oli di saluran drainase yang menuju saluran kota.
"Dua perusahaan itu juga tidak memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) domestik. Di lokasi juga ditemukan ada bekas pembakaran sampah, bahkan masih ditemukan ada puntung rokok di lokasi stockpile batubara," ucapnya.
![Salah satu perumahan pemda yang dibakar di Elelim menjelang PSU di Jayapura, Papua, Sabtu [22/1/2022].](https://image.idntimes.com/post/20220123/pembakaran-di-yalimo-papua-f6f97ae28db15795c6a301d8b308f874.png)
