Dongkrak Elektabilitas Pilkada, Gaya Kaesang Blusukan Tiru Jokowi?

15 Jul 2024, 14:25 WIB

Yosafat Diva Bayu Wisesa

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. (www.instagram.com/@kaesangp)

Intinya sih...

Kaesang Pangarep melakukan blusukan ke pemukiman padat penduduk di DKI Jakarta menjelang Pilkada Serentak 2024.
Penerimaan masyarakat terhadap Kaesang dinilai rendah karena kurangnya pengalaman dan usia muda, memerlukan usaha ekstra untuk meyakinkan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mulai melakukan blusukan ke sejumlah tempat jelang gelaran Pilkada Serentak 2024.

Putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo tersebut makin rajin menyambangi pemukiman padat penduduk warga di sejumlah kawasan DKI Jakarta. Kegiatan blusukan Kaesang dilakukan dengan warga mulai dari makan bersama, berdiskusi, hingga salat Jumat.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai bahwa blusukan yang dilakukan Kaesang tersebut sebagai upaya untuk mendongkrak elektabilitas jelang pilkada. Pola blusukan Kaesang dinilai masih mirip seperti yang dilakukan oleh Jokowi saat ingin maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.

1. Penerimaan masyarakat Jakarta kepada Kaesang masih rendah

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep saat silaturahmi dengan warga di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Instagram/PSI)

Meski begitu, Fernando mengatakan, penerimaan masyarakat Jakarta terhadap Kaesang masih rendah, tidak setinggi seperti ketika Jokowi melakukan blusukan. Faktor utamanya lantaran Kaesang tak punya modal pengalaman yang kuat.

"Berbeda dengan Jokowi yang sudah memiliki pengalaman sebagai wali kota Solo, sedangkan Kaesang tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan," tutur Fernando kepada IDN Times, Senin (15/7/2024).

2. Dibutuhkan usaha ekstra bagi Kaesang untuk yakinkan masyarakat

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep blusukan ke Petamburan, Jakarta Pusat (10/1/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Di sisi lain, usia Kaesang yang masih muda, butuh usaha ekstra untuk meyakinkan masyarakat di Jakarta. Ini mengingat Jakarta punya komposisi penduduk yang lebih maju dan mengedepankan rasionalitas saat mendapati adanya tokoh politik yang melakukan blusukan.

"Begitu juga dengan usia Kaesang yang masih begitu muda masih butuh usaha yang ekstra untuk meyakinkan masyarakat DKJ. Jakarta sebagai bekas Ibu Kota Negara dengan penduduk yang lebih maju akan lebih mengedepankan rasionalitas ketika merespon blusukan Kaesang. Kehadiran mereka pada kegiatan Kaesang bukan berarti disertai dukungan terhadapnya," tutur Fernando.

3. Kaesang cek ombak jelang pilkada

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai bahwa hingga saat ini Kaesang belum memutuskan apakah akan mengikuti kontestasi di Jakarta atau Jawa Tengah karena sedang mempertimbangkan peluang kemenangannya.

"Walaupun Kaesang secara elektabilitas berdasarkan lebih berpeluang di Jawa Tengah dibandingkan Jakarta, namun kalau berdasarkan pertimbangan perolehan kursi PSI di DPRD Provinsi, maka Kaesang lebih berpeluang mengikuti kontestasi di Jakarta," ucapnya.

Dengan begitu, kata Fernando, kegiatan Kaesang banyak dilakukan di sekitar DKI Jakarta sangat mungkin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan elektabilitas dan elektoral. Namun, ia juga menganggap kegiatan Kaesang langsung menyapa warga Jakarta tidak akan begitu memberikan dampak yang signifikan meningkatkan elektabilitas dan elektoral.

"Apalagi sangat jelas sekali agenda Kaesang bertemu langsung dengan warga Jakarta karena memang ada agenda politik untuk Pilkada," ujar dia.