Ni'matul Azizah, pengajar di Komunitas Al-Qur'an Braille Malang (dok pribadi)
Hal senada disampaikan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Abdul Aziz Sidqi. Guna mendukung upaya penguatan inklusivitas atau penghargaan atas eksistensi keberbedaan dan keberagaman, salah satu langkah yang dilakukan yakni menghadirkan Mushaf Al-Qur’an Bahasa Braille dan Bahasa Isyarat.
Braille adalah representasi taktil atau tekstur (nilai raba dari suatu permukaan benda seperti kasar, halus, licin dan sebagainya) dari simbol alfabet dan numerik dengan menggunakan enam titik untuk mewakili setiap huruf dan angka.
Ini digunakan oleh individu tunanetra untuk membaca buku dan majalah dalam bentuk cetak yang terlihat. Sarana ini memastikan akses mereka terhadap informasi dan pengetahuan manusia.
Aziz menjelaskan, sejak 1974 hingga 1983, Kementerian Agama (saat itu Departemen Agama) sudah berperan aktif mengembangkan penggunaan huruf Braille bagi tunanetra. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan standardisasi Al-Qur’an Braille dalam forum Musyawarah Kerja Ulama Ahli Al-Qur’an.
Forum tersebut membuahkan hasil berupa ditetapkannya Al-Qur’an Braille sebagai salah satu Mushaf Standar Indonesia (MSI) melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) NO. 25 tahun 1984.
“Mushaf Standar Braille kemudian ditetapkan sebagai MSI melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 25 Tahun 1984. Kemudian disusul dengan lahirnya Instruksi Menteri Agama Nomor 07 Tahun 1984 tentang Penggunaan Mushaf Standar, maka sejak saat itulah seluruh penerbitan Mushaf Braille di Indonesia mengacu pada Mushaf Standar Braille,” jelas Aziz.
Upaya pengembangan Braille terkait Al-Qur’an terus dilakukan LPMQ. Setelah melakukan standardisasi Mushaf Al-Quran Braille, LPMQ juga menyusun terjemahan Al-Qur’an dalam huruf Braille, Panduan Praktis Membaca Al-Qur’an Braille atau disebut Iqra’na, dan memproduksi video tutorial membaca Al-Qur’an Braille yang diunggah di channel Youtube Lajnah Kemenag.
Selain itu, sejak tahun 2017, LPMQ juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Mitra Netra dalam penyediaan literasi kegamaan melalui Pustaka Digital dalam bentuk eletronik publication (e-Pub).