Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

EMT Indonesia Tangani 2.000 Pasien di Misi Kemanusiaan Myanmar

ituasi sejumlah warga rela mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan oleh Emergency Medical Team (EMT) Indonesia di Pos Kesehatan Indonesia yang bertempat di lingkungan Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw, Myanmar, Selasa (15/4). (Dok/EMT Indonesia.)
ituasi sejumlah warga rela mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan oleh Emergency Medical Team (EMT) Indonesia di Pos Kesehatan Indonesia yang bertempat di lingkungan Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw, Myanmar, Selasa (15/4). (Dok/EMT Indonesia.)
Intinya sih...
  • Tim EMT Indonesia memberikan layanan medis di Myanmar pasca gempa 7,7 Magnitudo
  • 2.273 pasien telah menerima pengobatan dari tim medis Indonesia di Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw

Jakarta, IDN Times - Tim Emergency Medical Team (EMT) Indonesia terus memberikan layanan medis di Myanmar dalam rangka misi kemanusiaan penanganan darurat bencana. Hingga Rabu (16/4/2025), tim ini masih aktif melayani masyarakat yang terdampak, khususnya di wilayah Ibu Kota Naypyitaw.

Negara tersebut diguncang gempa hebat berkekuatan 7,7 Magnitudo pada Jumat (28/3/2025). Sejak tiba pada Kamis (3/4/2025), EMT Indonesia telah menjalankan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw. Sebanyak 2.273 pasien telah menerima pengobatan dari tim medis Indonesia.

“Pasien yang datang tidak hanya dari wilayah kota Naypyitaw, ada juga yang dari wilayah Mandalay dan Yangon dengan waktu tempuh satu sampai tiga jam,” kata Ketua EMT Indonesia, Dokter Eko Medistianto dalam pesan singkatnya.

1. Total tenaga kesehatan dan pendukung yang dikirim adalah 35 orang

Emergency Medical Team (EMT) atau Tim Medis yang tergabung dalam Tim Kemanusiaan Indonesia dalam penugasan penanganan darurat pascagempa yang melanda negara Myanmar (Instagram/bnpb_indonesia)
Emergency Medical Team (EMT) atau Tim Medis yang tergabung dalam Tim Kemanusiaan Indonesia dalam penugasan penanganan darurat pascagempa yang melanda negara Myanmar (Instagram/bnpb_indonesia)

Ada 35 orang tenaga kesehatan dan pendukung yang diturunkan. Mereka terdiri dari tujuh dokter umum, dua dokter spesialis bedah, dua dokter spesialis orthopedi, dua dokter spesialis emergensi, satu dokter spesialis anestesi, satu dokter spesialis anak, 11 perawat, tiga tenaga farmasi, satu bidan, satu petugas administrasi, dan empat tenaga logistik.

2. Sekitar 200 orang berobat ke pos layanan

Kondisi bangunan di Myanmar usai digoyang gempa. (Dokumentasi BNPB)
Kondisi bangunan di Myanmar usai digoyang gempa. (Dokumentasi BNPB)

Setiap harinya, sekitar 200 warga datang mengantre untuk berobat bahkan sejak sebelum pos pelayanan dibuka. Antusiasme tinggi terlihat dari kepadatan pengunjung yang terus berlangsung sejak hari pertama pelayanan.

3. Jenis pelayanan mulai dari terapi hingga X-Ray

Emergency Medical Team (EMT) atau Tim Medis yang tergabung dalam Tim Kemanusiaan Indonesia dalam penugasan penanganan darurat pascagempa yang melanda negara Myanmar (Instagram/bnpb_indonesia)
Emergency Medical Team (EMT) atau Tim Medis yang tergabung dalam Tim Kemanusiaan Indonesia dalam penugasan penanganan darurat pascagempa yang melanda negara Myanmar (Instagram/bnpb_indonesia)

Jenis layanan medis yang diberikan meliputi emergensi, rawat jalan, layanan kesehatan anak, tindakan bedah minor, kebidanan, terapi nyeri, pelayanan farmasi, laboratorium dasar, dan pemeriksaan X-Ray.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Deti Mega Purnamasari
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us