Menko PMK: Tenaga Kesehatan akan Bertugas Satu Bulan di Myanmar

- Menteri Koordinator PMK, Pratikno, tiba di Myanmar membawa bantuan kemanusiaan terakhir dari Indonesia.
- Bantuan merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antara Indonesia dengan Myanmar.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, tiba di Bandara Naypyidaw, Myanmar sejak Kamis (3/4/2025) sore. Ia mewakili Pemerintah Indonesia mengantarkan bantuan kemanusiaan kloter terakhir bagi warga Myanmar. Selain Pratikno, turut hadir pula Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dan Anggota Komisi VIII DPR RI, Muhammad Husni.
Pratikno secara simbolis memberikan bantuan kepada Wakil Menteri Kementerian Bantuan Kesejahteraan Sosial dan Permukiman, Soe Kyi. Ia mengatakan, bantuan yang diserahkan ke Pemerintah Myanmar merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Beliau turut menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam bagi rakyat Myanmar. Ucapan duka itu mewakili seluruh rakyat Indonesia atas bencana yang dialami oleh masyarakat Myanmar," ujar Pratikno, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).
Ia menambahkan, bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antara Indonesia dengan Myanmar. Pemberian bantuan juga merupakan komitmen hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam hal manajemen bencana.
1. Indonesia kirimkan tenaga kesehatan ke Myanmar

Pratikno mengatakan, dalam pengiriman bantuan kloter terakhir, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan personel yang bergerak di bidang pencarian dan pertolongan. Adapula sejumlah personel tenaga kesehatan yang diterbangkan dari Indonesia.
"Tenaga kesehatan ini akan bertugas selama 30 hari ke depan," kata mantan Menteri Sekretaris Negara itu.
Pratikno menambahkan, bantuan kemanusiaan yang dibawa adalah jenis bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat korban gempa.
"Antara lain tenda dan makanan, berbagai kebutuhan bagi kaum perempuan dan anak-anak," tutur dia.
2. Tim SAR Indonesia berhasil temukan dua jenazah lainnya

Sementara, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, tim SAR Indonesia sudah bekerja selama dua hari. Pada hari ini, tim SAR Indonesia kembali menemukan dua jenazah lainnya yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi.
Pada Kamis, tim SAR Indonesia juga berhasil menemukan tiga jenazah. Dengan demikian, total jenazah korban gempa yang berhasil ditemukan mencapai lima orang.
"Dengan segala perjuangan, dua hari sudah berhasil menemukan korban," kata dia.
3. Bantuan kemanusiaan untuk Myanmar adalah yang terbesar dikirim

Suharyanto sebelumnya mengatakan, bantuan kemanusiaan Indonesia ke Myanmar adalah salah satu bantuan terbesar yang pernah dikirim. Sebab, TNI mengirimkan dua pesawat Hercules dan satu kapal rumah sakit.
Suharyanto mengatakan, tim SAR dari Indonesia akan berpacu dengan waktu dalam mengevakuasi korban gempa berkekuatan 7,7 skala richter. Sebab, periode emasnya sudah terlewati, yakni tiga hari. Berdasarkan data yang ia terima per 1 April 2025, jumlah korban tewas sudah menembus angka 2.700 jiwa.
"Tetapi, yang perlu diselamatkan, masih banyak. Kondisi tempat bapak dan ibu bertugas nanti tidak seperti di negara kita. Mungkin situasi yang akan dilewati Basarnas lebih sulit saat ini di Myanmar dibandingkan tugas pada 2023 lalu saat membantu evakuasi korban gempa di Turki dan Suriah," ujar Suharyanto ketika melepas bantuan gelombang kedua ke Myanmar di Halim, Jakarta Timur pada 1 April lalu.
"Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan kali ini (ke Myanmar), termasuk yang paling besar karena TNI sampai mengerahkan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747," ujar dia,
Bantuan yang dikirim ke Myanmar pada gelombang kedua terdiri dari satu unit truk, tiga anjing pencari dan handler-nya, 17 tenda pengungsi dan peralatan penyelamatan.