Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selesai Misi Kemanusiaan di Myanmar, Tim INASAR kembali ke Tanah Air

Tim INASAR kembali ke tanah air setelah hampir dua minggu menjalani misi kemanusiaan di Myanmar. (Dok. BNPB)
Intinya sih...
  • Tim INASAR kembali ke Indonesia setelah berhasil mengevakuasi 5 korban gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo di Myanmar.
  • Operasi pencarian melibatkan 84 anggota dari BNPB, Basarnas, TNI-Polri dan lembaga lain serta anjing pelacak K9.
  • Dukungan terhadap Myanmar masih berlanjut dengan tim kesehatan Indonesia bertugas hingga 23 April 2025, Myanmar telah menutup masa tanggap darurat.

Jakarta, IDN Times - Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) tiba di Tanah Air setelah menyelesaikan misi kemanusiaan selama 12 hari di Myanmar usai negara tersebut diguncang gempa hebat berkekuatan 7,7 Magnitudo. Tim INASAR terdiri dari 84 anggota yang berasal dari BNPB, Basarnas, TNI-Polri hingga beberapa perwakilan lembaga.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, seluruh rombongan tersebut dibawa dari Bandara Internasional Naypyitaw, Myanmar menggunakan pesawat Sriwijaya Air. 

Keberangkatan dari Naypyitaw (NYT) pada pukul 07.10 LT dan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta pada pukul 12.00 WIB.

"Misi kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk percepatan penanganan bencana gempabumi Myanmar M 7.7 telah selesai dilaksanakan dengan baik," kata Muhari, Minggu (13/4/2025).

1. Berhasil mengevakuasi 5 korban

Kondisi bangunan di Myanmar usai digoyang gempa. (Dokumentasi BNPB)

Dalam proses operasi pencarian, tim juga turut melibatkan anjing pelacak K9 sebanyak tiga ekor untuk membantu mengidentifikasi lokasi korban.

Muhari mengatakan, Tim INASAR berhasil mengevakuasi 5 jenazah korban gempabumi Myanmar, yang ditemukan dari reruntuhan bangunan yang ada di kawasan Naypyitaw. 

Kendati tim INASAR telah kembali ke Tanah Air, namun dukungan untuk Myanmar masih berlanjut. Sesuai permintaan pemerintah setempat, Emergency Medical Team (EMT) Indonesia atau tim kesehatan masih bertugas di sana hingga 23 April 2025.

Muhari menjelaskan, saat ini pemerintah Myanmar telah menutup masa tanggap darurat dan akan beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Walaupun masih banyak korban yang dinyatakan hilang, akan tetapi pemerintah Myanmar secara resmi telah menutup operasi pencarian korban (masa tahap tanggap darurat) dan akan segera beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," kata dia.

2. Tim INASAR dapat apresiasi dari pemerintah Myanmar

Delegasi tim misi kemanusiaan Indonesia yang dipimpin oleh Menko PMK, Pratikno dan Kepala BNPB ketika tiba di Myanmar. (Dokumentasi BNPB)

Dia mengatakan, upaya yang dilakukan oleh tim INASAR dan tim EMT Indonesia mendapatkan apresiasi dari pemerintah setempat.

Pemerintah Myanmar mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim misi kemanusiaan Indonesia yang telah menunjukkan perhatian yang tulus dalam membantu penanganan, pencarian dan pertolongan korban, serta penanganan pelayanan krisis kesehatan akibat bencana gempabumi.

3. Myanmar diguncang gempa hebat 7,7 Magnitudo

Kondisi bangunan di Myanmar usai digoyang gempa. (Dokumentasi BNPB)

Myanmar diguncang gempa hebat berkekuatan M7,7 pada Jumat (28/3/2025). Jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar tersebut hingga lebih dari 3.354 orang. Sementara 4.508 orang terluka dan 220 lainnya masih hilang.

Angka tersebut diperkirakan bertambah mengingat junta Myanmar melancarkan serangan ke wilayah kelompok yang menentang pemerintah. Serangan tersebut menghambat operasi penyelamatan dan pemberian bantuan.

Junta Myanmar mengumumkan gencatan senjata sementara pada Rabu hingga 22 April dalam operasi lawan bersenjata.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us