Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesia

Maeda menyumbang jasa bagi kemerdekaan Indonesia

Jakarta, IDN Times - 75 tahun lalu tepat di tanggal ini, 17 Agustus, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Perjuangan panjang demi mencapai hari itu, dirintis berabad lamanya. Hingga hari itu tiba, bukan hanya pribumi yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia.

Di antara warga asing yang dengan sukarela membantu mewujudkan cita-cita untuk segera merdeka, adalah Laksamana Muda Maeda yang namanya kerap disebut dalam sejarah perjuangan bangsa terkait detik-detik proklamasi kemerdekaan.

Bernama lengkap Laksamana Muda Tadashi Maeda adalah salah satunya, dia merupakan sosok perwira tinggi Angkatan Laut Jepang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat dirumuskannya naskah proklamasi kala itu. Memegang peranan penting atas kemerdekaan Indonesia, yuk mengenal lebih dekat bografi Laksamana Maeda.

1. Memiliki hubungan akrab dengan tokoh-tokoh penting Indonesia

Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesiatwitter.com/rudy30976

Laksamana Muda Maeda pernah menjalani dinas di Belanda sebelum akhirnya pada 1942, dipindah-tugaskan ke Indonesia. Pada saat masa dinasnya di Belanda, ia bertemu dengan Moh Hatta dan menteri luar negeri, Ahmad Subardjo.

Sejak saat itu, dia mengamati seberapa kerasnya perjuangan para tokoh nasional membela Indonesia demi terlepas dari penjajahan Belanda. Laksamana Muda Maeda yang telah menaruh hati pada Indonesia kemudian datang untuk bertugas ke NKRI seiring dengan kemunculan Jepang.

Baca Juga: Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2. Mendirikan Asrama Indonesia Merdeka untuk pendidikan para pemuda

Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesiakebudayaan.kemdikbud.go.id/

Dilansir dari jakarta.go.id, Asrama Indonesia Merdeka merupakan sarana pendidikan politik bagi para pemuda yang didirikan pada 1944 oleh Laksmana Muda Maeda. Hal ini menjadi bentuk kepedulian Maeda terhadap rakyat Indonesia untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat memperjuangkan kemerdekaan.

Asrama ini dibangun pada Oktober 1944 di Kebon Sirih nomor 80, Jakarta. Ada sederet pengajar yang terdiri dari tokoh intelektual Indonesia seperti Sukarno, Moh Hatta, Ahmad Subarjo, Sjahrir dan Sanoesi Pane. Tidak lama kemudian dibentuk cabang baru di Surabaya yang diketuai oleh Ahmad Subardjo dengan dibantu oleh Wikono.

Masa belajar yang dijalani oleh para pemuda terpilih di Asrama Indonesia Merdeka ialah kurang lebih enam bulan lamanya. Setelah lulus, sebagian dari pemuda yang berhasil menamatkan kursus singkatnya di asrama ini, menjadi anggota Barisan Pelopor Istimewa.

3. Keinginan Maeda kuat untuk menyumbang jasa bagi kemerdekaan Indonesia

Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesiatwitter.com/PDI_Perjuangan

Laksamana Muda Maeda telah memiliki keinginan untuk bisa menyumbangkan jasanya bagi Indonesia. Dia melakukan segenap kemampuannya untuk mengorbankan diri demi kemerdekaan Indonesia yang ia ketahui menjadi cita-cita para leluhur sejak dulu kala.

Dengan menyediakan rumah sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh bangsa, Maeda siap mengamankan tempat itu dan memastikan teks proklamasi dapat dirumuskan dengan tenang agar dapat segera dibacakan pada momen kemerdekaan Indonesia.

Sebelumnya Laksamana Muda Maeda sudah dua kali meminta pihak Jepang memberi kemerdekaan bagi Indonesia. Namun, tidak kunjung ada respons dari Jepang. Itu akhirnya yang membuat Laksamana Muda Maeda memberanikan diri untuk bertindak cepat selama kekosongan kekuasaan pada saat itu.

Hal ini juga dia lakukan selaras dengan sebuah prinsip yang pernah dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat, Wilson, yaitu setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.

4. Pernah mendapat perlakuan tidak adil di berbagai tempat

Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesiakebudayaan.kemdikbud.go.id

Jasa berharga dari Laksamana Muda Maeda tidak dapat diapresiasi baik oleh pihak di luar Indonesia termasuk negara asalnya sendiri. Setahun setelah kemerdekaan Indonesia, Laksamana Muda Maeda menerima penahanan atas tuduhan telah membantu kemerdekaan Indonesia.

Namun, beliau berhasil membantah dengan argumen bahwa dia tidak mungkin bisa menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan. Dengan pembelaan itu, Maeda dibebaskan serta diperbolehkan pulang ke kampung halamannya.

Baca Juga: Biografi Sayuti Melik, Tokoh di Balik Teks Proklamasi

5. Akhir kisah hidup Laksamana Muda Maeda yang hidup tanpa dukungan pemerintahnya

Biografi Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Berjasa untuk Indonesiawikimedia.org

Tetapi penderitaan Laksamana Muda Maeda tidak berhenti sampai di sana. Setibanya di Jepang, ia kembali menjalani sidang dan mendapat perlakuan tidak baik karena dianggap telah mencoreng harga diri Jepang.

Akhirnya Laksamana Muda Maeda mundur dari dunia politik dan jabatannya. Menjadi rakyat biasa di sisa hidupnya, tidak membuat Laksamana Muda Maeda dapat hidup damai dan tenang karena dia dan keluarganya masuk daftar hitam. Dia hidup tanpa fasilitas negara yang bisa digunakan hingga tutup usia pada 1977.

Namun, jasa Laksamana Muda Maeda yang memiliki peran besar atas terwujudnya proklamasi kemerdekaan NKRI itu akan selalu terkenang bagi rakyat Indonesia.

 

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah Teks Proklamasi yang Dijaga Melintasi Zaman

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya