Gen Z, Ini Alasan Politisi Dekati Masyarakat Hanya Jelang Pemilu

13 Sep 2023, 07:00 WIB

Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Jakarta, IDN Times - Banyak politisi berbondong-bondong mulai mendekati calon pemilih, dengan cara bertemu langsung dengan warga dari pintu ke pintu jelang Pemilu 2024.

Cara tersebut sebagai bentuk kampanye yang masih banyak dilakukan politisi untuk menggaet dukungan masyarakat. Sebagai contoh, seorang calon anggota legislatif (caleg) dari parpol tertentu menyambangi daerah pemilihan (dapil) secara langsung. Dia berharap upaya pendekatan tersebut bisa menjaring elektoral pada pemilihan legislatif (Pileg).

Lantas, mengapa para politisi atau kandidat umumnya turun ke masyarakat hanya saat menjelang masa pemilu? Pertanyaan tersebut diajukan pembaca kepada redaksi IDN Times melalui platform pemilu dan politik #GenZMemilih.

1. Politisi khawatir bertemu masyarakat harus mengeluarkan biaya

Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago (Instagram)

Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menuturkan, para politisi turun ke masyarakat hanya jelang pemilu karena pola budaya politik di Indonesia.

Ada anggapan menemui masyarakat membutuhkan biaya. Anggapan itu menjadi semacam pola yang terkesan wajib dilakukan, jika ingin memperkenalkan diri ke masyarakat.

"Makanya biaya politik itu dianggap (perlu untuk) memperkenalkan diri kepada masyarakat, ada biaya," kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (12/9/2023).

"Sehingga para politisi itu memanfaatkan bertemu dengan masyarakat ketika ada momentum pemilu saja. Karena mereka menyangka bahwa ketika di luar pemilu datang ke masyarakat, maka ada biaya yang mereka keluarkan," sambung dia.

2. Kekahwatiran politisi justru menimbulkan persepsi buruk

Ilustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Arifki menuturkan, kekhawatiran itu sebenarnya justru menjadi bumerang buat politisi, karena memunculkan persepi buruk pada mereka.

"Maka kekhawatiran seperti itu terkadang menjadi bumerang bagi para politisi, dianggap sebagai tokoh atau figur yang hanya datang ke masyarakat ketika ada kepentingan elektoral saja," tutur dia.

3. Tanya apapun soal pemilu di #GenZMemilih

CEO IDN Media, Winston Utomo dalam acara peluncuran microsite #GenZMemilih dan Talkshow "Milenial dan Gen Z Kunci Kemenangan di Pemilu 2024". (IDN Times/Tata Firza)

IDN Times sebagai media yang menargetkan milenial dan Gen Z, punya peran dan tanggung jawab memberikan edukasi serta literasi politik dan Pemilu 2024 kepada Gen Z dan milenial.

Apalagi, IDN Media dipercaya sudah menjadi media partner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menandatangani MoU pada Oktober 2022.

Melalui microsite khusus dan program talkshow series Gen Z Memilih, IDN Times berupaya memberikan edukasi dan literasi, yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi Gen Z dan milenial jelang pemilu.

Gen Z dan milenial bisa bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan di microsite #GenZMemilih, seputar pemilu atau politik. Nah, menariknya, setiap pertanyaan terbaik dengan vote tertinggi akan mendapatkan hadiah berupa poin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai ratusan ribu rupiah.

Selain microsite, IDN Times juga menggelar talkshow series #GenZMemilih setiap Rabu pukul 15.00-16.00 WIB selama Pemilu 2024, dengan menghadirkan pembicara-pembicara kompeten dan wakil Gen Z.

Buat kalian yang akan mengirimkan pertanyaan, caranya gampang banget. Berikut tata cara mengajukan pertanyaan di #GenZMemilih:

- Buka situs IDN Times atau buka link ini https://tanyajawab.idntimes.com/
- Pilih kanal Tanya Jawab, dan pilih fitur "Lainnya"
- Masukan pertanyaan dan sertakan hastag #GenZMemilih.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.