Gen Z: Jangan Remehin Suara Anak Muda, Perannya Penting di 2024!

Jakarta, IDN Times - Generasi muda akan jadi mayoritas pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Makanya gak heran kalau keberadaan anak muda mulai dilirik partai politik hingga para politikus.
Untuk menggaet elektoral hingga kemenangan di 2024, kini isu-isu anak muda mulai diperhatikan. Di samping itu, jelang Indonesia Emas 2045, pemerintahan saat ini sangat menentukan bagaimana Indonesia ke depan. Salah satu yang jadi fokus utama ialah anak muda sebagai generasi produktif.
Terkait hal tersebut, muncul pertanyaan dari Gen Z, 'apa perannya anak muda untuk sekarang dalam memilih hak suaranya? Dan bagaimana para politisi bisa meyakinkan kepada anak muda terkait pekerjaan mereka di masa mendatang?'.
Pertanyaan itu merupakan salah satu yang diajukan Gen Z kepada redaksi IDN Times melalui platform #GenZMemilih. Selain menampilkan semua hal tentang Pemilu 2024, kanal #GenZMemilih juga menampung berbagai pertanyaan Gen Z dan milenial seputar politik dan Pemilu 2024, yang akan dijawab redaksi IDN Times. Yuk simak jawabannya, Gen Z!
1. Generasi muda harus aktif dan kritis
Tokoh Pemuda dan Aktivis Buruh, Muhammad Arira Fitra menilai, generasi muda tentu harus berperan aktif menentukan pemimpin yang baik ke depan. Menurut dia, salah satu caranya dengan menajamkan daya kritis dan memperhatikan rekam jejak sosok pemimpin. Sehingga pemimpin yang terpilih nantinya layak menjadi presiden.
"Salah satu caranya dengan menajamkan daya kritis dan memperhatikan rekam jejak sosok pemimpin menjadi salah satu syarat yang bisa dilakukan oleh kaum muda," ujar dia saat dihubungi IDN Times, pada Selasa (13/6/2023).
Di samping itu, generasi muda juga harus mampu mengedepankan kepentingan bangsa. Mereka dituntut untuk melihat berbagai permasalahan secara objektif. Dengan begitu pemimpin yang dilahirkan ideal dan amanah menjalankan gagasannya.
Ketua Bidang Pemuda Mahasiswa dan Pelajar Exco Pusat Partai Buruh ini juga mengingatkan kepada calon pemimpin dan politikus agar tidak hanya mengumbar janji demi kepentingan elektoral.
"Bagi kami, untuk meyakinkan kaum muda bukan dengan janji-janji palsu, bukan dengan politik uang, bukan dengan pencitraan. Tapi rekam jejak menjadi sebagai salah satu bukti apakah pemimpin tersebut sudah bekerja dengan baik untuk kepentingan rakyat atau belum," tutur dia.
"Sehingga keyakinan itu muncul bukan karena iming-iming, tapi karena kerja nyata untuk rakyat," lanjut pria yang akrab dipanggil Bire tersebut.