Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perwakilan Gerakan Nurani Bangsa bersama Wakil Presiden Indonesia Ma'Ruf Amin (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Di tengah hiruk-pikuk Pemilihan Umum 2024, beberapa perwakilan Gerakan Nurani Bangsa bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (11/1/2024).

Hadir dari Gerakan Nurani Bangsa di antaranya Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Ign. Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid.

Gerakan Nurani Bangsa merupakan gerakan yang etis dan moral, terutama dalam menyuarakan nurani bangsa, agar setiap pihak selalu ingat dengan cita-cita, tujuan luhur, serta tanggung jawab berbangsa dan bernegara.

Pertemuan tersebut menghasilkan lima risalah. Yuk simak selengkapnya!

1. Mengimbau para penguasa di eksekutif memastikan transisi kepemimpinan setelah Pemilu 2024 akan adil dan damai

Dr. (H.C). Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dalam Agenda seruan Tokoh Bangsa bagi Perdamaian di Papua, berlangsung di Grha Oikumene, Jakarta Pusat. Kamis (9/11/2023) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Gerakan Nurani Bangsa menyatakan, mereka berpandangan teguh bahwa Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin pada cabang kekuasan eksekutif, diamanatkan dan diwajibkan berlaku adil, serta menjadikan kemaslahatan publik sebagai kebajikan tertinggi. 

“Begitu pula untuk para pemimpin pada cabang kekuasaan legislatif dan yudikatif. Gerakan Nurani Bangsa mengimbau kepada para pemimpin pada cabang-cabang kekuasaan tersebut, menunaikan amanah dan kewajiban dengan memastikan agar transisi kepemimpinan melalui Pemilihan Umum 2024 berjalan damai, adil, jujur, dan bermartabat,” ujar mereka.

2. Mengimbau warga memperkuat partisipasi dan solidaritas bersama

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid (youtube.com/IDN Times)

Gerakan Nurani Bangsa berpandangan, transisi kepemimpinan melalui Pemilu 2024 merupakan rangkaian dari perjalanan penting kehidupan berbangsa dan bernegara, namun bukan pemberhentian terakhir.

Oleh sebab itu, Gerakan Nurani Bangsa mengimbau setiap warga bangsa memperkuat partisipasi dan solidaritas. Hal tersebut dapat membantu mengawal dan mengawasi pemimpin yang terpilih, dan pemerintahan yang terbentuk dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama.

3. Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

Istri Presiden keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, saat membacakan "Amanat Ciganjur". (Tangkapan layar YouTube TV Nu Online)

Gerakan Nurani Bangsa juga menyampaikan kepada Wapres tentang Lima Amanat Ciganjur yang disuarakan dalam Peringatan haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid, pada 16 Desember 2023. 

Di antaranya, Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai ketuhanan, sekaligus sebagai sarana membentuk pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran, dan kemaslahatan bersama.

4. Mengimbau calon pemimpin untuk membuktikan nilai-nilai kepemimpinan luhur

Perwakilan Gerakan Nurani Bangsa bersama Wakil Presiden Indonesia Ma'Ruf Amin (dok. Istimewa)

Gerakan Nurani Bangsa juga mengimbau kepada para calon pemimpin yang kini sedang berjuang meraih kepercayaan publik, untuk menjadikan momen transisi kepemimpinan ini sebagai sarana membuktikan dan merayakan nilai-nilai kepemimpinan luhur sebagaimana diteladankan para pendiri bangsa. 

“Kesempatan ini harus pula menjadi sarana melahirkan gagasan dan langkah-langkah strategis berdampak jangka panjang bagi kehidupan bangsa, seperti pengentasan kemiskinan, mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, pendistribusian kesejahteraan dan sumberdaya secara adil, serta penghormatan hak dan martabat dasar manusia,” ujar mereka.

5. Pemilu 2024 sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas nasional

Agenda seruan Tokoh Bangsa bagi Perdamaian di Papua, berlangsung di Grha Oikumene, Jakarta Pusat. Kamis (9/11/2023) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Terakhir, Gerakan Nurani Bangsa mendorong agar Pemilu 2024 juga menjadi momentum memperkuat solidaritas dan konsensus nasional, demi membantu penyelesaian kasus-kasus kebangsaan seperti Papua. 

Selebih itu, mereka juga kembali menyampaikan Seruan Tokoh Bangsa untuk Perdamaian di Tanah Papua. Seruan ini telah diselenggarakan di Gedung Persekutuan Gereja-gereja (PGI), Jakarta Pusat, pada 9 November 2023. 

Para tokoh bangsa meminta pemerintah dan pihak yang berkonflik di Papua untuk melanjutkan proses penjajakan damai yang harus difasilitasi penengah terpercaya dan imparsial, termasuk oleh tokoh nasional dan pemimpin perempuan, agama, serta adat Papua.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team