Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengamat intelijen, Connie Rahakundini (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Pengamat intelijen, Connie Rahakundini (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Pengamat intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, merasa heran dengan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan mantan atau kepala daerah yang sedang menjabat meski belum berusia 40 tahun boleh mendaftar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Putusan itu membuat Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Gibran Rakabuming Raka, bisa maju sebagai calon wakil presiden.

"Menurut saya, ini bukan masalah dinasti, bukan masalah jalan emas, tetapi ada moral yang dilanggar tentang politik kita, dan ini bukan suara saya saja, kita lihat hari ini, MK, 16 guru besar tidak menerima dan kita lihat statement Bapak Ambassador Hamid di Rosi," ujar Connie di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

1. Demokrasi di Indonesia dinilai sudah tidak benar

Pengamat intelijen, Connie Rahakundini (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Connie menilai, demokrasi di Indonesia sudah tidak benar. Dia kemudian mengingatkan kepada penguasa untuk memperhatikan moral politiknya.

"Kali ini saya mesti bersuara. Saya melihat kayaknya gerakannya sudah mulai enggak benar. Sekali lagi ini masalah moral. Saya tidak tahan pemimpin dia pagi ngomong apa, siang ngomong apa, sebulan lalu ngomong apa, sekarang ngomong apa," ucap dia.

2. Jokowi seharusnya bisa menahan ketika Gibran diusulkan maju sebagai cawapres

Pengamat intelijen, Connie Rahakundini (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Connie mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi bisa menahan keinginan Gibran maju sebagai cawapres 2024 untuk mendampingi Prabowo Subianto.

"Kalau menurut saya, seorang ayah yang bijaksana harusnya bisa menahan diri. Jangan dibilang, saya antianak muda, nanti dibacanya seolah-olah saya antimilenial, gak," kata dia.

3. Gibran maju jadi cawapres dinilai pakai akses jalan tol

Pengamat intelijen, Connie Rahakundini (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Connie menilai, Gibran menjadi cawapres menggunakan akses jalan tol. Connie juga mengingatkan Jokowi untuk tidak lupa terhadap jasa Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Ini untuk jadi cawapres dengan cara jalan tol seperti ini, saya tidak bisa. Percaya saya, deh. Rakyat juga enggak terima. Rakyat kita cerdas-cerdas dan yang saya khawatirkan people power. Belum lagi orang merasa, kok, ini kaya Malin Kundang, ya, sama Bu Mega? Coba kita refleksi diri," imbuhnya.

Editorial Team