Ganjar-Mahfud akan Fokus Bahas Isu Ekonomi dan Kepastian Hukum

Isu ini dinilai juga dikeluhkan rakyat

Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa ada dua isu yang menjadi fokus dalam Pemilu Presiden 2024. Dua hal itu adalah ekonomi dan kepastian hukum.

"Nanti Mas Ganjar dan Prof Mahfud juga bicara mengenai fokus pada dua hal, yaitu pertama mengenai ekonomi dan yang kedua adalah mengenai kepastian hukum," ujar Arsjad dalam konferensi pers di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga: Hampir 700 Orang Gabung TPN Ganjar-Mahfud, Diumumkan 24 November 2023

1. Nilai penegakan hukum versi Ganjar diklaim juga dirasakan rakyat

Ganjar-Mahfud akan Fokus Bahas Isu Ekonomi dan Kepastian HukumKetua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ganjar sempat menilai penegakkan hukum era Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan skor 5 dari 10. Arsjad menyebut, narasi itu merupakan hal yang juga dirasakan oleh rakyat.

"Buat kami apa yang sudah diutarakan adalah banyak hal yang memang terjadi dari suara rakyat yang disuarakan," ujarnya.

2. Isu yang dinarasikan merupakan keluhan semua pihak

Ganjar-Mahfud akan Fokus Bahas Isu Ekonomi dan Kepastian HukumKetua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Arsjad mengklaim, narasi-narasi yang disampaikan kubunya selama ini merupakan keluhan semua pihak. Oleh karena itu, Ganjar-Mahfud akan fokus pada hal-hal tersebut.

"Kami rasa itu yang diinginkan oleh rakyat. Kami fokus di sana," ujarnya.

3. Ganjar sebut penegakkan hukum Jokowi nilainya 5

Ganjar-Mahfud akan Fokus Bahas Isu Ekonomi dan Kepastian HukumPresiden Jokowi ajak Ganjar Pranowo naik Pesawat Kepresidenan (Agus Suparto/Fotografer Presiden)

Sebelumnya, Ganjar Pranowo memberikan nilai 5 pada penegakan hukum era Jokowi. Bahkan, ia menyebut penegakan hukum era Jokowi jeblok.

"Penegakan hukum di Indonesia sekarang menurun, jeblok. Poinnya lima," kata Ganjar di depan ribuan alumni UNM.

Ganjar tidak secara rinci menjelaskan mengapa ia memberikan penilaian skor lima terhadap kondisi hukum di Indonesia. Namun, ia menyebut adanya upaya rekayasa dan intervensi dalam sistem hukum sebagai salah satu faktornya.

"Lihat, bagaimana rekayasa dan intervensi yang membikin kemudian intervensi menjadi (penegakan hukum) hilang, yang tadinya itu imparsial (adil) menjadi parsial (memihak)," ungkap Ganjar.

Baca Juga: 10 Tokoh Ternama Jadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya