10 Tokoh Ternama Jadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud

2. Hasto Kristiyanto

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasto Kristiyanto ditunjuk menjadi Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud. Hasto merupakan salah satu politikus terkenal di Indonesia. Namanya sangat lekat dengan PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri. Hasto yang lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, merupakan Sekjen PDI Perjuangan. Jabatan ini diembannya sejak 2014.

Lulusan Fakultas Teknik Kimia UGM ini memulai karier politiknya di PDIP dari tingkat bawah. Disebutkan, ia pertama kali jadi "tukang ketik" pada rapat-rapat yang dilakukan senior partai pada 1999, hingga akhirnya menjadi orang kepercayaan Megawati dan menjabat sebagai Sekjen PDIP.

Hasto pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009, dari daerah pemilihan (Dapil) Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, Jawa Timur.

Sebagai politikus ulung bukan berarti Hasto tak pernah menjadi karyawan di perusahaan. Dia pernah bekerja di BUMN PT Rekayasa Industri dengan berbagai posisi sejak 1992.

Hasto total menggeluti dunia politik dan berkarier di PDIP sejak tahun 2000, usai menamatkan kuliah S2 (pasca sarjana) di Prasetya Mulya.

3. Andika Perkasa

Andika Perkasa (IDN Times/Aryodamar)

Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dipercaya menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud. Andika lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 21 Desember 1964. Ia merupakan lulusan Akmil 1987 dan lama berkarier sebagai prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di TNI Angkatan Darat. Karier Andika terus melesat. Baru 11 bulan menjadi komandan tim itu, Andika kemudian dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD. 

Karier Andika semakin moncer sejak Joko "Jokowi" Widodo menjadi presiden. Ia diangkat menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 22 Oktober 2014. Ia menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo.

Pada awal 2018, ia menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Enam bulan kemudian, ia kembali diangkat sebagai Pangkostrad.  Kemudian, Andika diangkat menjadi KSAD pada 22 November 2018. Lalu pada 17 November 2021 dia dilantik jadi Panglima TNI.

Selama berkarier di dunia militer, menantu mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono ini pernah meraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya. Selain itu, Andika juga pernah meraih penghargaan Bintang Yudha Dharma Pratama.

4. Sandiaga Uno

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP, Sandiaga Uno (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sandiaga didapuk sebagai Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Sandiaga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebelumnya pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun tak sampai 2 tahun menjabat dia mundur, demi menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Nama pria kelahiran 28 Juni 1969 ini sudah malang melintang di bidang bisnis dan politik Indonesia. Sebelum terjun ke dunia politik, lulusan Wichita State University Amerika Serikat ini dikenal sebagai pengusaha.

Dia merupakan pemilik PT Saratoga Investama Sedaya, yang bergerak di bidang pertambangan, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Tak heran, pada 2011, Forbes merilis Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 sebagai orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan saat itu mencapai US 660 juta dolar.

Ia kemudian terjun ke politik dengan bergabung ke Partai Gerindra yang kemudian mengantarnya menjadi Wakil Gubernur DKI. Saat ini ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partai berlambang Ka'bah tersebut.

Baca Juga: Eks Kabais Joni Supriyanto dan Pensiunan TNI Gabung TPN Ganjar-Mahfud

5. Puan Maharani

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga masuk dalam TPN Ganjar-Mahfud. Ia duduk di kursi Dewan Penasihat.

Puan yang merupakan putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, merupakan Ketua DPR RI. Jabatan ini diembannya sejak 2019 hingga 2024 nanti. Sebelumnya, ia menjadi ketua Fraksi PDIP di DPR, periode 2012-2014.

Sebagai politikus PDIP, Puan yang lahir 6 September 1973, pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 2014-2019. Ia tercatat menjadi perempuan pertama yang pernah menjadi menteri koordinator.

6. Tuan Guru Bajang M Zainul Majdi

Ketua OIAA Cabang Indonesia TGB. H. M. Zainul Majdi (Dok. Istimewa)

Tuan Guru Bajang (TGB) yang saat ini menjadi Ketua Harian Partai Perindo ditunjuk menjadi Wakil Ketua TPN. TGB merupakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode dan dikenal sebagai seorang ulama dan politikus.

Tidak hanya berpengalaman sebagai eksekutif, lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini juga memiliki pengalaman di legislatif. Ia pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Bulan Bintang.

Sebelum bergabung dengan Perindo, ia sebelumnya menjadi kader Partai Demokrat, kemudian pindah ke Golkar, dan akhirnya berlabuh di Perindo sampai sekarang.

Selama menjadi Gubernur NTB, TGB banyak meraih penghargaan. Di antaranya Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden RI dan Investment Award dari Wakil Presiden RI. Latar belakangnya sebagai ulama dan juga politikus, membawanya sebagai salah satu tokoh nasionalis-religius.

7. Gatot Eddy Pramono

Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono ditunjuk sebagai Wakil Ketua ll Tim Pelaksana Komite COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) (Dok. Humas Polri)

Wakil Ketua TPN lainnya adalah Gatot Eddy Pramono. Gatot merupakan seorang Purnawirawan Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal. Sebelum pensiun, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Polri. Gatot yang lahir pada 28 Juni 1965 ini lulus dari Akpol pada 1988 dan punya segudang pengalaman di bidang reserse.

Gatot pernah bertugas di beberapa daerah, salah satunya sebagai Kapolres Metro Depok. Kemudian menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan, lalu menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2011.

Kariernya terus moncer, hingga dilantik menjadi Wakapolri pada Juni 2023. Saat menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi Pelaksana Tugas Sementara Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri pada 2022, untuk sementara menggantikan Ferdy Sambo. Pada 24 Juni lalu Gatot dirotasi menjadi Pati Mabes Polri, karena akan memasuki masa pensiun.

8. Yenny Wahid

Yenny Wahid dalam Sesi "Break the Myth in Sports Industries" IMGS 2022 pada Jumat (30/9/2022). (IDN Times/Tata Firza & Reynaldy)

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini didapuk menjadi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, bersama Puan Maharani.

Yenny yang memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh lahir di Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974.

Yenny menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Trisakti Jakarta, setelah itu meneruskan pendidikan S2 di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.

Dia pernah menjadi jurnalis sebagai koresponden koran Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age sekitar tahun 1997-1999. Ketika Gus Dur menjadi presiden, Yenny ditunjuk sebagai Staf Khusus Komunikasi Kepresiden RI.

Yenny kembali menempati jabatan yang sama ketika era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Yenny juga menjabat sebagai Direktur di The Wahid Institute di tahun 2004.

Yenny juga pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dia harus tersingkir dari kepengurusan PKB saat konflik internal dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Baca Juga: Profil Bagas Adhadirgha, Pengusaha Muda Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud

9. Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis, Dubes RI di Oslo/Pakar Hukum dalam Ngobrol Seru "Diplomasi RI sampai ke Nasib Penegakan Hukum" pada Rabu (28/9/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Advokat kondang ini dipercaya menjadi Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud. Selain malang melintang di dunia hukum, Todung yang lahir pada 4 Juli 1949 ini sebelumnya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dari 2018-2023.

Todung menekuni dunia hukum sejak lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1974. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya meraih gelar master dan doktor di University of California di Berkeley, Amerika Serikat.

Selain berkecimpung sebagai praktisi hukum, Todung juga aktif mengajar di berbagai universitas, salah satunya di Universitas Indonesia.

10. Andi Widjajanto

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto. (IDN Times/Umi Kalsum)

Andi Widjajanto mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 16 Oktober 2023, setelah ditunjuk jadi Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud.

Andi sebelumnya dikenal sebagai akademisi dan pengamat pertahanan. Andi merupakan putra dari Theo Syafei Daeng Kulle, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga politikus senior PDIP.

Saat Joko "Jokowi" Widodo menjadi presiden, Andi diangkat menjadi Sekretaris Kabinet pada 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015.

Andi yang merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, dan uni versitas di London, dan Amerika Serikat ini, memiliki kedekatan dengan PDIP.