OTT Baru 3 Kali hingga Juni 2023, KPK Anggap Tanda Korupsi Berkurang

Sepanjang 2023 KPK baru 4 kali OTT

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Juni 2023 baru tiga kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). KPK menganggap ini sebagai salah satu bukti korupsi di Indonesia mulai berkurang.

“Jadi memang itu kan OTT berkurang, saya sih berpikiran positif saja berarti sudah menurun yang melakukan tipikor,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, Senin malam, 14 Agustus 2023.

“Kita harus berbangga dengan menurunnya OTT berarti tindak pidana korupsi menurun dengan seiring sedikitnya OTT,” imbuhnya.

Baca Juga: KPK Akui Korupsi di Rutan KPK Ada Sejak 2018 tapi Tak Diusut Tuntas

1. OTT Bupati Meranti Muhammad Adil

OTT Baru 3 Kali hingga Juni 2023, KPK Anggap  Tanda Korupsi BerkurangBupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil (tengah) menggunakan rompi tahanan usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (7/4/2023). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Diketahui, OTT pertama yang dilakukan KPK pada tahun ini dialami oleh Bupati Kabupaten Meranti, Muhammad Adil.

Adil tertangkap tangan KPK sedang melakukan tindak pidana korupsi pada Kamis malam, 6 April 2023. Penangkapan pada Adil diawali informasi dari masyarakat, kemudian KPK menangkap Kepala BPKAD Kabupaten Meranti Fitria Ningsih dan Kabag Umum Tarmizi.

Dalam pemeriksaan keduanya, didapat informasi bahwa ada penyerahan uang untuk keperluan Bupati Meranti yang telah berlangsung lama hingga mencapai puluhan miliar. KPK pun bergerak ke Rumah Dinas Bupati Meranti dan menangkap Muhammad Adil.

Dalam tangkap tangan ini, KPK langsung menemukan Rp1,7 miliar yang disita sebagai bukti dugaan korupsi.

2. OTT pejabat DJKA Kementerian Perhubungan

OTT Baru 3 Kali hingga Juni 2023, KPK Anggap  Tanda Korupsi BerkurangIlustrasi (IDN Times/Aryodamar)

KPK melakukan OTT terhadap pejabat DJKA Kemenhub terkait dugaan korupsi proyek kereta api. Ada empat proyek yang diduga dikorupsi hingga mencapai Rp14,5 miliar.

Adapun proyek yang dimaksud antara lain:

1. Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Ganda Solo Balapan – Kadipiro – Kalioso.
2. Empat Proyek konstruksi Jalur Kereta Api dan 2 proyek supervisi di Lampegan Cianjur Jawa Barat.
3. Proyek Perbaikan Perlintasan Sebidang Jawa-Sumatera.
4. Proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar Sulawesi Selatan

3. OTT Wali Kota Bandung Yana Mulyana

OTT Baru 3 Kali hingga Juni 2023, KPK Anggap  Tanda Korupsi BerkurangWali Kota Bandung Yana Mulyana (tengah) berada di dalam mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka pasca terjaring OTT di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Sosok terakhir pada Semester I 2023 yang tertangkap tangan adalah Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Yana ditangkap tangan terkait suap pengadaan Bandung Smart City.

Awalnya, KPK menyiduk Ajudan Wali Kota Bandung, Anri Susanto, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung, Khairul RIjal, dan Sekretaris Pribadi Yana Mulyana, Rizal Hilman di Balai Kota Bandung pada pukul 12.50 WIB. Lalu, Tim KPK juga menangkap CEO PT CIFO, Sony Setiadi di kantornya dan Manager PT SMA Andreas Guntoro di kantornya.

Malamnya, sekitar pukul 19.00 WIB, Kepala Dinas Perhubungan Bandung Dadang Darmawan beserta staf Dinas Perhubungan Bandung bernama Wanda diamankan di kantornya. 15 menit berselang, giliran Yana Mulyana yang ditangkap di rumah dinasnya.

KPK turut menyita sejumlah bukti yang ditemukan dalam tangkap tangan. Bukti-bukti yang disita antara lain uang rupiah, dolar Singapura, dolar Amerika Serikat, Ringgit, Yen, dan Bath, serta sepatu Lous Vuitton Cruise Charie. Total seluruhnya setara Rp924,6 juta.

Baca Juga: Direktur Penyidikan KPK Dikabarkan Mundur, Buntut Polemik OTT Basarnas

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya