Jakarta, IDN Times - Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang tengah menyusun rencana besar untuk pelestarian situs purbakala di Cianjur, Jawa Barat.
Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Situs Gunung Padang sebagai punden berundak yang menjadi "piramida-nya Indonesia." Ia berharap, proses kajian dan pemugaran berjalan lancar dan hasilnya dapat menjadi kebanggaan bangsa.
"Gunung Padang adalah punden berundak, dan punden berundak adalah piramida Indonesia. Kita ingin hasil kajian ini memperkuat jati diri dan kebanggaan nasional," ujar Fadli dalam keterangannya, Senin (7/10/2025).
Gunung Padang Akan Dipugar, Fadli Zon: Punden Berundak Piramida RI

Intinya sih...
Tim Kajian bekerja sesuai Undang-Undang
Pemugaran akan dilakukan bertahap dengan memprioritaskan penguatan lereng bukit di area situs. Tim kajian temukan sumber batuan.
Konsinyering digelar di Jakarta
1. Tim kajian bekerja sesuai undang-undang
Ketua Tim Kajian dan Pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, mengklaim tim bekerja secara saksama dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemugaran akan dilakukan bertahap dengan memprioritaskan penguatan lereng bukit di area situs.
"Lereng yang curam akan diperkuat untuk mencegah atau mengurangi longsor. Pada masa prasejarah, area lereng sudah diperkuat dengan susunan batu, tetapi sebagian kini telah rubuh," jelasnya.
2. Tim kajian temukan sumber batuan
Selain itu, tim menemukan adanya potensi sumber batuan columnar joint, batu berbentuk kolom heksagonal yang menjadi ciri khas struktur Gunung Padang, di dua lokasi, Ciukir (selatan situs) dan Pasir Pogor (utara situs).
Dari hasil kajian terbaru, batuan di Ciukir menunjukkan kesamaan bentuk dan ukuran dengan yang terdapat di situs utama. Analisis laboratorium akan dilakukan untuk memastikan kesesuaian material tersebut sebagai bagian dari proses pemugaran.
Langkah pemugaran ini menjadi bagian penting dari upaya pelindungan dan pelestarian situs yang disebut-sebut sebagai struktur megalitik terbesar di Asia Tenggara.
3. Konsinyering digelar di Jakarta
Kegiatan konsinyering digelar di Jakarta pada 2-5 Oktober 2025. Dalam kegiatan itu, tim kajian dan pemugaran mengumpulkan hasil kajian terdahulu sekaligus merumuskan langkah pemugaran ke depan.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktur Warisan Budaya, serta perwakilan berbagai lembaga pelestarian dan museum nasional.