Korps Marinir TNI Angkatan Laut menggelar upacara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (17/11/2025) pagi. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Setelah prosesi upacara, acara dimeriahkan dengan parade Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik Korps Marinir. Di antaranya penampilan, Tank BMP 3 F; Ranratfib BTR 50 P (M); Ranfib LVT 7a1; Tank BTR 4; Roket MLRS Vampire; Roket MLRS 90 B; Howitzer; Tank BVP; Truk Dapur Lapangan Ganila; Rantis Komob; Rantis ILSV; Rantis ATAV; Sea Reader; dan Radar Huges.
Selain itu, masyarakat umum yang hadir di lokasi dipersilakan menyantap makanan gratis. Acara kemudian ditutup dengan penampilan sejumlah artis di panggung hiburan.
Sebagaimana diketahui, Korps Marinir TNI Angkatan Laut berdiri pada 15 November 1945 dengan nama awal Corps Marinier, dibentuk sebagai kekuatan tempur laut yang berperan melindungi bangsa di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Seiring dinamika sejarah, korps ini berkembang menjadi pasukan pendarat amfibi yang tangguh, profesional, dan siap digerakkan di berbagai medan. Pada 1950, nama korps diubah menjadi Korps Komando AL (KKO AL), sebelum akhirnya resmi menyandang nama Korps Marinir pada 15 November 1975.
Dalam perjalanan panjangnya, Marinir telah terlibat dalam berbagai operasi penting, baik operasi militer, kemanusiaan, maupun misi internasional, menjadikannya salah satu kekuatan strategis TNI yang disegani kawan maupun lawan.
Puncak pengakuan atas kiprah dan kontribusi korps ini dibuktikan pada 10 Agustus 2025, ketika Presiden RI meresmikan validasi organisasi Korps Marinir dipimpin Panglima Korps Marinir berpangkat Letnan Jenderal TNI Marinir di Batujajar, Bandung.
Sebuah tonggak sejarah yang menegaskan peran vital Korps Marinir sebagai kekuatan pemukul strategis TNI Angkatan Laut. Hingga kini, baret ungu tetap menjadi simbol keberanian, loyalitas, dan pengabdian tiada henti kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.