Kapolri: Perang Israel-Palestina Bangkitkan Sel-Sel Tidur Teroris

Kapolri imbau jajaran untuk kawal ketat Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, perang antara Israel dan Palestina berpotensi membangunkan sel-sel tidur teroris di Indonesia yang berpotensi mengancam pelaksanaan Pemilu 2024.

Oleh karena itu, Kapolri mengimbau jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap jaringan-jaringan teroris. Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin Apel Kasatwil Polri 2023 dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Sigit.

Baca Juga: Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di Dunia

1. Sigit perintahkan jajarannya untuk bisa mengidentifikasi potensi gangguan keamanan

Kapolri: Perang Israel-Palestina Bangkitkan Sel-Sel Tidur TerorisKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Irwasum Polri . (Dok/Polri)

Sigit memerintahkan jajarannya untuk bisa mengidentifikasi potensi atau tanda-tanda gangguan keamanan, khususnya saat masa tahapan hingga puncak pelaksanaan Pemilu 2024.

"Tentunya, kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat," kata Sigit.

"Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman," sambungnya. 

Baca Juga: Selama Oktober, Densus 88 Tangkap 59 Teroris dari Berbagai Jaringan

2. Sebanyak 59 teroris ditangkap selama Oktober

Kapolri: Perang Israel-Palestina Bangkitkan Sel-Sel Tidur TerorisIlustrasi penangkapan terduga teroris (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri total menangkap 59 teroris dari sejumlah wilayah di Indonesia selama periode Oktober 2023. Densus 88 membagi dua kategori para teroris itu sesuai dengan jaringan kelompoknya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyebut, kelompok pertama yakni Jamaah Islamiyah (JI) dan Anshor Daulah berjumlah 19 orang.

"Ini 19 orang yang kategori pertama yang kita tangkap berkaitan dengan aktivitas mereka selaku anggota struktural Jamaah Islamiyah yang aktif menyebarkan propaganda terorisme dan materi-materi radikal baik secara media sosial maupun pelatihan-pelatihan fisik yang dilakukan oleh mereka baik yang Jamaah Islamiyah maupun Anshor Daulah," kata Aswin, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Teroris JAD yang Hendak Ganggu Pemilu 2024

3. Densus 88 tangkap 40 teroris JAD

Kapolri: Perang Israel-Palestina Bangkitkan Sel-Sel Tidur TerorisIlustrasi anggota pasukan Densus 88 Antiteror (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sebanyak 19 orang tersebut, kata Aswin, 1 orang ditangkap di Sumatra Barat, 1 orang di Jawa Barat, 5 orang di Sumatra Selatan, 4 orang di Lampung, 1 di Kalimantan Barat, dan 7 di NTB.

Kategori kedua, kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dengan total teroris yang ditangkap sebanyak 40 orang.

"Nah ini yang kategori kedua adalah 40 orang tersangka merupakan kelompok JAD pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS, mereka merupakan pendukung ISIS," ucapnya.

Aswin mengatakan, 40 orang tersebut terdiri dari 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, kemudian 11 di wilayah DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Polri Benarkan Periksa SYL Terkait Kasus Pemerasan yang Seret Firli

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya