Polisi Gelar Rekonstruksi Tewasnya Bripda Ignatius Dwi di Rusun Polri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polresta Bogor bakal menggelar rekonstruksi tewasnya Bripda Ignatius Dwi di Rusun Polri Cikeas, Bogor pada hari ini, Senin (7/8/2023) pukul 13.00 WIB.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan.
“Ya (rekonstruksi hari ini), silakan dengan Polres Bogor,” kata Surawan kepada IDN Times, Senin (7/8/2023).
1. Keluarga pastikan hadiri rekonstruksi tewasnya Bripda Ignatius
Sementara itu, keluarga Bripda Ignatius mengaku bakal menghadiri rekonstruksi tewasnya Bripda Ignatius. Pengacara keluarga Bripda Ignatius, Jajang menyebut pihaknya diundang oleh Polresta Bogor untuk menyaksikan langsung rekonstruksi.
“Polres Bogor mengundang untuk ikut rekonstruksi, yang hadir orang tuanya,” ujar Jajang kepada IDN Times.
Baca Juga: Polri Resmi Pecat Bripda IM, Tersangka Kasus Tewasnya Bripda Ignatius
2. Keluarga Bripda Ignatius tak terima anaknya disebut tewas karena kelalaian pelaku
Sebelumnya, Keluarga Bripda Ignatius Dwi mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Surawan yang sebut penyebab kematian akibat kelalaian.
Editor’s picks
Diketahui, Surawan sempat menyatakan bahwa tewasnya Bripda Ignatius di Rusun Polri Cikeas, Bogor akibat kelalaian Bripda IM dan Bripka IGP.
“Kami juga kecewa dengan Dirkrimum Polda Jabar bahwa kejadian itu adalah sebuah kelalaian. Kami kecewa dengan pernyataan itu dan itu penjelasan yang konyol dan membuat hati kami terluka terlalu dalam,” kata ayah Bripda Ignatius, Y Pandi di Bareskrim Polri, Jumat (4/8/2023).
“Janganlah berbuat seperti itu ke kami dan jangan membuat publik bertanya-tanya ke kami. Kami mohon, kami curiga dengan pejabat yang menjelaskan seperti itu, saya tantang tegas pernyataan itu, ada apa?” imbuhnya.
3. Keluarga tak puas dengan putusan PTDH Bripka IGP dan Bripda IM
Bripka IGP dan Bripda IM telah menjalani sidang etik Polri dengan putusan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Namun demikian, keluarga tidak puas keputusan tersebut.
“Kami berterima kasih karena pelaku sudah dipecat dan di PTDH namun proses hukum, proses pidana tetap berjalan dengan transparan, dengan sebagaimana mestinya,” Pandi.
Pandi juga memohon agar Polri memberikan atensi untuk dibukanya dugaan pembunuhan berencana. Sebab, dugaan tersebut didukung dengan fakta-fakta kronologi tewasnya Bripda Ignatius yang dianggap janggal.
“Kami berharap sudah sah barang itu, senjata sudah diisi magasin artinya barang itu sudah siap ditembak dengan sasaran terakhir anak kami,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, ibu Bripda Ignatius, Inosensia Antonia Tarigas juga meminta agar kasus kematian anaknya diselesaikan seadil-adilnya.
“Saya minta seadil-adilnya untuk anak saya,” kata Inosensia sambil menangis.
Baca Juga: Tangis Ibu Bripda Ignatius Minta Keadilan untuk Sang Anak