Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
 Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi di Kertanegara, Minggu (28/9/2025). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi di Kertanegara, Minggu (28/9/2025). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Prabowo minta pasca-kejadian Ponpes Al Khoziny dilakukan pendataan

  • Kementerian PU diminta cek ke setiap ponpes

  • DPR dorong usul APBN dipakai untuk Ponpes Al Khoziny dikaji lagi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi buka suara soal munculnya usul APBN digunakan untuk membangun pondok pesantren. Rencana ini muncul seiring peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.

Istana saat ini disebut masih akan mempelajari lebih lanjut terkait usulan tersebut.

"Memang semua sedang kita pelajari ya, karena kan berkaitan dengan masalah jumlah, itu juga berkaitan dengan masalah perkembangan apakah kemudian pondok pesantren yang sekarang eksis yang menjadi prioritas, ataukah ke depan misalnya ada pembangunan pondok-pondok yang baru, itu sedang dicoba dipelajari," kata dia saat ditemui di kediaman Presiden RI, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025) malam.

1. Prabowo minta pasca-kejadian Ponpes Al Khoziny dilakukan pendataan

Tim SAR saat mengevakuasi korban Pondok Pesantren Al Khoziny. (Dok. Basarnas)

Prasetyo mengungkap arahan Prabowo setelah terjadinya peristiwa Ponpes Al Khoziny. Seluruh jajaran kementerian dan lembaga diminta melakukan pendataan, terutama yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat.

"Yang penting adalah pasca-kejadian kemarin Bapak Presiden memerintahkan kepada kita semua untuk sekali lagi melakukan pendataan dengan inventarisi, terutama yang berkenaan dengan masalah keselamatan itu harus menjadi prioritas utama," tuturnya.

2. Kementerian PU diminta cek ke setiap ponpes

Suasana Ponpes Al Khoziny setelah operasi SAR selesai. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga diminta bergerak lansung ke lapangan untuk memeriksa setiap bangunan fisik ponpes.

"Jadi memang Kementerian PU diminta untuk melakukan cek lapangan, ke setiap pondok pesantren untuk memastikan bahwa pembangunan-pembangunan fisik itu betul-betul terjamin keamanannya. Supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti kemarin," jelas Prasetyo.

3. DPR dorong usul APBN dipakai untuk Ponpes Al Khoziny dikaji lagi

Reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sementara, Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa menanggapi soal munculnya usul agar pembangunan ulang pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny yang ambruk dibangun ulang menggunakan dana APBN. Saan menilai, usulan itu harus dikaji ulang, khususnya di tingkat eksekutif maupun konsultasi dengan legislatif.

“Karena itu menggunakan dana APBN, tentu itu harus dibicarakan dulu dengan minimal di tingkat kementerian, di tingkat pemerintahan,” kata Saan usai menghadiri acara donor darah dalam rangkaian jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Saan, koordinasi dengan eksekutif maupun legislatif penting dilakukan agar pembangunan ulang ponpes yang ambruk itu tidak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat. Sebab, dana pembangunan yang berasal dari uang negara.

“Tujuannya memang baik ya untuk membantu, tapi kalau misalkan ada polemik kan kasihan pesantrennya juga. Makanya menurut saya itu niat yang baik dari kementerian PU, dari Menteri PU ini tentu juga harus dilakukan lebih baik supaya tidak menimbulkan polemik,” tutur dia.

Sebelumnya, pemerintah menyiapkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk penanganan dan perbaikan pondok pesantren yang dinilai rawan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menilai pendanaan tersebut cukup untuk kebutuhan awal.

"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah. Insya Allah cuman dari APBN ya, tapi tidak menutup kemungkinan nanti kalau juga ada bantuan dari swasta. Cuma sementara waktu dari APBN," kata Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Dody menjelaskan, secara kelembagaan pengelolaan ponpes selama ini berada di bawah Kementerian Agama. Namun, karena kondisi darurat, Kementerian PU mengambil peran langsung untuk menangani ponpes yang dinilai rawan.

Sejak awal pekan, Kementerian PU telah membuka layanan hotline nasional yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan kondisi bangunan ponpes. Setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Tim dari teman-teman Ditjen Cipta Karya kan ada di seluruh Indonesia, sehingga hopefully kita bisa cepat mengerjakannya untuk seluruh Indonesia," paparnya.

Kementerian PU menerapkan sistem sampling di sejumlah provinsi yang memiliki konsentrasi ponpes tertinggi, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Beberapa wilayah lain seperti Sumatra Selatan dan Sulawesi Selatan turut menjadi prioritas.

Pendekatan sampling berjalan paralel dengan sistem hotline yang telah dibuka. Langkah tersebut dilakukan untuk mempercepat pendataan dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.

Pemerintah menetapkan prioritas utama pada bangunan ponpes yang dinilai paling rawan, guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

"Sementara kita mau sampling di sembilan provinsi. Sementara, sementara waktu. Sambil kita buka hotline itu, sehingga kalau ada info dari masyarakat bisa," jelasnya.

4. Pemerintah lakukan audit dan inventarisasi ponpes

Menteri Koordinator Muhaimin Iskandar saat tinjau lokasi ambruknya ponpes di Buduran. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menyampaikan pemerintah tengah melakukan audit dan inventarisasi terhadap kondisi ponpes di seluruh Indonesia.

"Nanti kita carikan anggarannya. Sejauh mana dan seberapa anggarannya nanti akan kita umumkan. Tapi tentu pemerintah seadanya dulu, belum bisa semuanya, semampu anggaran yang kita miliki, kita akan lakukan upaya-upaya itu," ujarnya.

Pemerintah berkomitmen memaksimalkan sumber daya yang ada agar keamanan dan keselamatan lingkungan pesantren dapat terjamin.

Editorial Team