Menko PMK: Ponpes Al Khoziny Ambruk Bencana Nonalam Korban Terbanyak 2025

- Berharap agar semua kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi
- Pratikno kunjungi lokasi ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan, ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menjadi bencana nonalam dengan korban terbanyak sepanjang 2025.
Menurut dia, peristiwa yang sudah menghilangkan 61 nyawa santri ini jadi bencana dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak sejak Januari hingga Oktober 2025. Penyebabnya adalah kegagalan struktur penyangga bangunan yang dinilai jauh dari kata standar.
“Ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi bencana nonalam, kegagalan teknologi dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang tahun 2025. Ini mesti kita jadikan atensi dan antisipasi agar tidak terjadi di kemudian hari,” ujar Pratikno, dikutip Sabtu (11/10/2025).
1. Berharap agar semua kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi

Dalam rapat yang digelar Jumat, 10 Oktober 2025, Pratikno berharap semua kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi untuk melakukan sinkronisasi dan koordinasi agar insiden serupa tidak terjadi di kemudian hari.
Pratikno juga mengapresiasi respons cepat tanggap yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan seluruh pihak yang ikut memberikan sumbangsih dalam penanganan darurat dalam peristiwa itu.
2. Pratikno kunjungi lokasi ambruknya musala pondok pesantren Al Khoziny

Pratikno sendiri telah datang melihat kondisi lapangan dan seluruh rangkaian proses penanganan darurat pada hari keempat pascakejadian atau Kamis (2/10/2025).
Pada saat itu, Menko PMK Pratikno yang didampingi Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Direktur Operasional Basarnas Laksamana Pertama TNI Bramantyo, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa, melihat sinergi seluruh tim berjuang untuk menangani para korban.
3. Sebanyak 50 jenazah korban ponpes Al Khoziny ambruk teridentifikasi

Sebanyak 50 jenazah korban insiden runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dikenali oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Data hasil identifikasi sampai hari Jumat (10/10/2025), sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).
Namun, tim DVI masih harus melakukan identifikasi 11 jenazah lagi, termasuk lima potongan tubuh manusia yang ditemukan tim SAR gabungan secara bertahap di lokasi kejadian.
Sementara, pihak keluarga korban lain masih menunggu proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.