Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan hingga kini Zainudin Amali belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Padahal, secara informal Amali sudah menyampaikan kepada Jokowi ingin mundur.

"Belum, belum, sampai saat ini belum ada surat ke Pak Mensesneg dari Pak Menpora. Belum ada," ujar Jokowi usai membuka Rakornas BNPB di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

1. Jokowi belum siapkan pengganti Zainudin Amali

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Karena belum ada surat pengunduran diri, Jokowi mengaku belum menyiapkan siapa pengganti Zainudin Amali.

"Suratnya belum ada kok diganti," kata dia.

2. Golkar ajukan tiga nama pengganti Zainudin Amali

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sebelumnya, Ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, sudah mengajukan tiga nama untuk menggantikan Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga kepada Presiden Jokowi. Mereka adalah Ilham Permanan, Dito Ariotedjo dan Puteri Anetta Komarudin.

Konfirmasi itu disampaikan juru bicara Partai Golkar, Tantowi Yahya melalui telepon kepada IDN Times pada Selasa, (28/2/2023). 

"Iya, tiga nama itu sudah diajukan ke presiden. Karena kan Presiden sudah minta. Jadi, otomatis ketum langsung kasih dong," kata Tantowi. 

3. Jokowi bisa saja memilih di luar tiga nama yang diajukan

Saat ditanyakan apakah ada nama Ketua DPD Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, Tantowi mengaku belum tahu. Lebih lanjut, menurut dia, menteri bertugas sebagai pembantu presiden. 

"Jadi, sepenuhnya itu hak prerogatif presiden untuk memilih. Dari kami, Partai Golkar, kami akan mendorong nama itu. Kalau presiden nantinya tidak berkenan dan memilih nama lain ya itu hak presiden," ujar dia. 

"Bisa saja kan presiden memilih di luar dari tiga nama yang diajukan. Sampai sekarang kami belum tahu," lanjut Tantowi. 

Ia juga menyebut, pengajuan nama-nama tersebut didasarkan pada sistem meritokrasi yang berlaku di Partai Golkar. Saat dikonfirmasi apakah Zainudin akan mundur usai kembali dari dinas ke Jepang, Tantowi mengaku tidak tahu.

"Bisa jadi (yang bersangkutan mundur setelah dari sana)," ujarnya lagi. 

Editorial Team