Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) melakukan pendalaman terhadap anak buah kesaksian kapal (ABK) Kapal TB Charles yang lolos dari pembajakan oleh kelompok bersenjata di wilayah perairan Pulau Jolo, Filipina.
Dari keterangan yang diperoleh TNI AL, pada Sabtu (18/6), TB. Charles berangkat dari Philipina Cagayan De Oro Port menuju ke Samarinda dengan 13 orang ABK. Namun, di dalam perjalanan, Senin (20/6) pukul 11.30 WIB di perairan laut Jolo terjadi pembajakan dengan menggunakan dua perahu yang beranggotakan empat hingga lima orang. Salah satu di antara pembajak menggunakan bahasa Melayu dan membawa senjata api laras panjang.
Para pelaku kemudian menculik tiga orang ABK yaitu Capt Fery Arifin (nahkoda), Muh Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II), serta merampas semua alat komunikasi kapal. Setelah kejadian itu, kapal tersebut dilepas dan melanjutkan perjalanan dengan sisa ABK 10 orang.
Di dalam perjalanan, hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dari kejadian pertama, kapal TB Charles 001 kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan tiga perahu yang beranggotakan 8-10 orang.
Pembajak tersebut menggunakan bahasa Inggris, bersenjata laras panjang dan pistol, dan menculik empat orang ABK yaitu, Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad sofyan (Oilman).
Setelah melakukan penculikan, kelompok tersebut melepaskan kapal TB Charles dengan sisa enam ABK yaitu Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), Rudi Kurniawan (Juru Mudi) dan Agung E Saputra (Juru Masak).