Didemo Warga, Ahok Berkomentar "Emangnya Negara Diatur Massa?"

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa massa yang berunjuk rasa menolak kedatangannya untuk meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jalan Wacung, Kelurahan Penjaringan kemarin berasal dari kelompok yang sama dengan orang-orang yang pernah melakukan penolakan serupa di sejumlah tempat.
Dilansir Liputan6.com, Ahok berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan sekelompok orang tersebut pada Jumat (24/6) merupakan tindakan pengecut. Apalagi dia juga melihat ada beberapa pendemo yang masih anak-anak.

Ahok mengungkapkan, bahwa Wali Kota Jakarta Utara dan pihak Satuan Polisi Pamong Praja sudah menyarankan dirinya untuk tidak hadir dalam peresmian RPTRA kemarin. Sebab, sudah ada massa yang mengatasnamakan organisasi masyarakat Jakarta Utara yang akan menghalangi Ahok.
Namun Ahok tetap datang meresmikan RPTRA untuk memenuhi tugas negara. Memangnya negara diatur oleh massa? Mau cara preman apa negara ini? Dengan keyakinan itulah, Ahok tetap hadir kendati sudah tahu akan ada yang menghalangi.

Unjuk rasa kemarin sempat berlangsung ricuh. Usai Ahok selesai meresmikan RPTRA, demonstran yang menunggu di Jalan Wacung sempat melempari kendaraan yang digunakan Ahok dengan batu. Demonstran lain yang menunggu di depan Jalan Bandengan juga ikut menghadang mobil Ahok, tapi dihalau petugas kepolisian.
Ahok mengaku kendaraannya tidak terkena lemparan batu. Bahkan ketika tiba di sana pun, Ahok sempat membuka kaca mobil walaupun sudah dilarang.
Ahok tak takut gertakan warga yang tak menyukai dirinya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa aksi penghadangan dirinya di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Penjaringan, Jakarta Utara merupakan aksi sebagian oknum, bukan penolakan dari warga sekitar RPTRA. Ahok juga mengatakan dirinya tidak takut akan gertakan warga yang akan mengadang dirinya. Oleh karena itu dia akan tetap datang apabila memang sudah diagendakan untuk mengunjungi warga. Ahok menilai tak bisa pemerintah diatur oleh massa aksi atau preman.

Ahok menyebut dirinya sudah sering mendapat gertakan dari massa yang mendemo dirinya. Namun justru karena banyak gertakan, Ahok tetap maju karena tak mau disebut pengecut.
Mantan Bupati Belitung Timur itu justru merasa kasihan dengan anak-anak yang ikut berdemo kemarin. Sebab, bisa saja anak tersebut kehilangan KJP (Kartu Jakarta Pintar) karena diperalat untuk berdemo.