Jakarta, IDN Times - Polemik Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1A Sukamiskin kembali bergulir. Kali ini, lembaga pemantau pelayanan publik Ombudsman melakukan sidak pada Kamis (13/9), dan menemukan kamar sel yang ditempati narapidana kasus e-KTP, Setya Novanto, lebih mewah dari yang lainnya.
Kepala Lapas Kelas 1A Sukamiskin Tejo Harwanto membenarkan sel kamar yang ditempati Novanto berbeda dari napi lainnya. Bagaimana penjalasan Tejo terkait hal itu?
Tejo mengatakan kamar sel yang ditempati Novanto lebih luas dari yang lainnya.
“Ruangan Pak Setya Novanto lebih besar, yah kira-kira 300-500 sentimeter," ujar Tejo, Minggu (16/9).
Hal inilah yang membuat pimpinan Ketua Ombudsman RI Ninik Rahayu menyoroti masalah standar kamar sel yang berbeda-beda ini.
Tejo mengatakan bukan hanya sel Novanto yang memiliki ukuran lebih luas, ada sekitar 40 sel lagi yang ukurannya sama. Di antaranya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan Kakorlantas Djoko Susilo, dan adik mantan gubernur Banteng Tubagus Chaeri Gunawan alias Wawan.
Namun, seperti diilansir kantor berita Antara, Senin (17/9), Tejo mengatakan, ada napi umum baru yang juga menempati sel sama seperti milik Novanto.
“Terus ada napi umum yang baru masuk juga di situ dan sudah lama juga mereka itu menempati ruangan hunian yang besar," ujar dia.
Selain berbeda ukuran, sel yang dihuni Novanto juga dilapisi kayu. Menanggapi hal tersebut, Tejo mengatakan, dinding sel yang ditempati mantan Ketua Umum Partai Golkar itu telah rapuh dimakan usia, karena itu dinding dilapisi kayu.
“Kalau memang terlihat mewah, memang itu kamarnya (Novanto) dilapisi oleh kayu Plywood,” kata Tejo, dengan menambahkan bahwa pemasangan kayu tersebut dilakukan sebelum Novanto menempati sel tersebut.
“Itu dulu berdampak apabila hari hujan, dinding itu rapuh, rembes, tapi dilakukan oleh masing-masing warga binaan pemasyarakatan. Aturannya memang tidak boleh, menambah mengurangi bentuk ruangan itu tidak boleh,” sambung Tejo.
Tejo menjelaskan hunian yang ada di Lapas Sukamiskin dibagi menjadi tiga jenis ukuran yakni kecil, sedang, dan besar. Lapas Sukamiskin merupakan bagunan bangunan bersejarah yang telah berdiri sejak 1918 sehingga sulit dirombak.
Selain itu, menurut Tejo, ukuran bukan hal yang perlu diperdebatkan, karena yang penting adalah pelayanannya yang sama.
“Terus yang gak kalah penting bahwa di sini kita akan menekankan bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan yang sama dengan kamar bentuk yang sama. Bukan luasannya, kita gak perdebatkan dengan luasannya," kata Tejo.