Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Hinsa Siburian saat rapat kerja dengan anggota komisi I DPR. (Tangkapan layar YouTube)

Intinya sih...

  • Hanya 2% data di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara di Surabaya yang di-back up oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
  • 239 kementerian atau lembaga terdampak serangan siber, dengan hanya 43 lembaga memiliki cadangan data di PDNS I Serpong.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Hinsa Siburian secara blak-blakan mengakui hanya 2 persen data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya yang di-back up oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Itu sebabnya, proses pemulihan data usai kena serangan ransomware memakan waktu lebih dari satu minggu. Padahal, menurut Peraturan BSSN Nomor 4 tahun 2021, di pasal 35 ayat 2E tertulis, seluruh data dari perangkat lunak yang ada di PDNS harus dibuatkan back up secara berkala. 

Editorial Team

Tonton lebih seru di