Kisah Nelayan Aceh Setahun Dipenjara di India, Terdampar karena Kabut

Banda Aceh, IDN Times - “Mana pihak keluarga tadi? Ibu mohon silahkan masuk ke dalam,” kata Alhudri, Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh meminta seorang ibu muda masuk dan hadir di dalam ruangan.
Panggilan itu diikuti langkah perlahan wanita berusia 28 tahun tersebut. Ia langsung maju ke depan sesuai arahan sebelumnya. Di hadapannya, sudah ada tiga pria mengenakan masker duduk di kursi tunggal masing-masing.
“Yang mana kira-kira suami ibu, ibu masih tanda tidak?" tanya Alhudri lagi kepada wanita yang belakangan diketahui bernama Yanti tersebut.
Ibu muda itu langsung memperhatikan tiga pria tadi. Lalu ia coba menunjuk salah satu dari mereka.
“Yang ini,” katanya, sambil menunjuk salah seorang pria yang duduk di kursi tengah. Raut bingung tersirat di wajahnya. Seolah kurang yakin dengan pilihannya.
“Eh, salah. Yang sana.” Ia langsung menyela jawabannya dan menunjuk pria lain di hadapannya. Ia masih tampak celingak-celinguk dan kembali memerhatikan secara seksama tiga pria memakai masker di depannya.
Suara tawa pecah di dalam aula Dinas Sosial Provinsi Aceh, pada Kamis (8/10/2020) pagi, ketika melihat tingkah ibu muda tersebut.
“Jadi yang mana bu?” tanya Alhudri lagi meyakinkan. “Apa sudah mulai lupa atau karena mereka memakai masker?” tanyanya lagi, sedangkan wanita itu masih terus menelaah ketiganya.
“Yang ujung,” tunjuk Yanti sambil menegaskan bahwa pilihannya kali ini telah benar.
Gelak tawa dari para hadirin seketika berubah menjadi haru saat Yanti menghampiri pria berbaju kemeja warna salem yang diketahui bernama Munazir. Keduanya langsung tampak mesra dan saling berbincang. Nyaris semua mata tamu yang hadir, tertuju kepada pasangan suami istri tersebut.
Begitulah suasana serah terima tiga nelayan asal Aceh dari Dinas Sosial Provinsi Aceh kepada pihak keluarga. Sebelumnya, Munazir beserta dua rekannya, Kaharuddin dan Azmansyah selama satu tahun ditahan Pemerintah India atas dugaan masuk ke wilayah perairan Negara Anak Benua -julukan India- secara tidak resmi atau ilegal.
1.Rindu yang terpendam selama setahun pasangan suami istri nelayan ini akhirnya terbayarkan
Mimik wajah sedih bercambur bahagia tak bisa disembunyikan Yani dan Munazir. Maklum saja, keduanya bisa dibilang saling memendam rasa rindu selama ini. Yanti berada di Banda Aceh, sedangkan sang suami ditahan jauh di negeri orang sejak September 2019 lalu.
Rasa bahagia ketika kembali bisa berjumpa sang suami dicurahkan Yanti kepada IDN Times yang saat itu hadir di acara tersebut.
“Rasanya senang, sudah satu tahun pisah. Sewaktu melihat bapak senang dan bahagia karena sudah berapa lama -tidak berjumpa-,” ucap Yanti.
Meski setahun tidak berjumpa, Munazir, sang suami, dikatakan Yanti, tidak banyak berubah. Masih sama seperti ketika suaminya meminta izin melaut terakhir kali, pada 17 September 2020 silam.
“Tidak ada yang berubah, sama saja,” tutur ibu muda itu.
Ia pun mengakui sempat bingung dan nyaris tidak bisa membedakan tiga pria yang sebelumnya dihadapkan di depannya. Sebab, ketiganya memakai masker. Ditambah lagi, Munazir ketika pertemuan itu menggunakan alat pelindung wajah atau face shield.
“Mungkin karena pakai masker tadi makanya tidak kenal,” ungkapnya lagi ketika menjawab pertanyaan mengapa Yanti sempat sulit mengenali suaminya.