Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peresmian Museum HAM Munir di FH UB. (Dok. UB)
Peresmian Museum HAM Munir di FH UB. (Dok. UB)

Intinya sih...

  • Munir Said Thalib tewas diracun dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam 20 tahun yang lalu.
  • Komnas HAM menetapkan 7 September sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM Nasional dan membentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat terkait pembunuhan Munir.
  • Penyelidikan masih berlangsung dengan pengumpulan dokumen penting dan pemeriksaan saksi oleh Komnas HAM dan masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tepat 20 tahun yang lalu, aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib tewas diracun dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam. Tiga tahun silam, Komnas HAM menetapkan 7 September sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM Nasional dan meresmikan Standar Norma Pengaturan (SNP) terkait pembela HAM. 

“Hal ini menjadi pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya pelindungan bagi setiap individu yang terus mendorong pemajuan, pelindungan, penghormatan, dan pemenuhan HAM,” kata Ketua Tim Ad Hoc Peristiwa Pelanggaran HAM yang Berat Pembunuhan Munir Said Thalib, Hari Kurniawan, dalam keterangannya, dikutip Minggu (8/9/2024).

1. Penyelidikan masih berlangsung

Peresmian Museum HAM Munir di FH UB. (Dok. UB)

Kasus pembunuhan Munir dipandang sebagai pelanggaran HAM serius, terutama bagi para pembela HAM di Indonesia. Untuk menuntaskan kasus ini dan mencegah impunitas, Komnas HAM membentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat terkait pembunuhan Munir pada Januari 2023.

Tim tersebut terdiri dari unsur Komnas HAM dan masyarakat. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung, mencakup penyusunan rencana kerja dan pemeriksaan saksi, termasuk Tim Pencari Fakta (TPF), Human Rights Defender (HRD), dan aparat penegak hukum. 

2. Komnas HAM kumpulkan dokumen

Kelompok masyarakat sipil menggelar peringatan 2 tahun Aksi Kamisan di Kota Medan, Kamis (13/6/2024). (Saddam Husein for IDN Times)

Komnas HAM juga mengumpulkan sejumlah dokumen penting dari berbagai pihak, seperti putusan pengadilan, laporan organisasi masyarakat sipil, serta dokumen TPF.

“Komnas HAM tetap berkomitmen untuk menyelesaikan penyelidikan Peristiwa Pelanggaran HAM yang Berat Pembunuhan Munir Said Thalib,” kata Hari.

3. September hitam, bulan kelam dalam sejarah HAM di Indonesia

Aksi tabur bunga di Polda sumut oleh KKJ dan aktivis Aksi Kamisan Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

September menjadi bulan kelam dalam sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Berbagai peristiwa yang terjadi pada bulan ini di masa lalu, dikenal sebagai "September Hitam", untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pelanggaran-pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Tanah Air.

Salah satu tragedi paling mencolok dalam September Hitam adalah peristiwa 30 September 1965, yang dikenal sebagai G30S/PKI, kemudian ada tragedi Tanjung Priok, pembunuhan pendeta Yeremia, kematian Salim Kancil, tragedi Semanggi II, hingga kematian Munir.

Editorial Team