Jakarta, IDN Times - Ketua Yayasan Pangudi Luhur, Martinus Handoko, mengungkapkan, kondisi David yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satrio (20) sudah sangat baik. Hal ini disampaikan ayah David, yakni Jonathan Latumahina.
"Kami tadi datang bertemu bapaknya, Mas David, Bapak Jonathan dan diceritakan bahwa perkembangannya sangat baik. Saat ini Mas David sudah bisa membuka mata, alat-alat bantu sudah dihilangkan dan tidak diperlukan lagi," kata dia, Senin (27/2/2023).
Perkembangan kondisi David ini, kata dia, sudah bisa dikatakan sebagai mukjizat jika melihat keadaan awal anak petinggi GP Ansor itu. Sebab awalnya, kondisinya termasuk dalam kategori buruk. Apalagi disebutkan bahwa pemulihannya akan membutuhkan waktu yang panjang.
"Tapi waktu relatif singkat, Mas David sudah bisa membuka mata, kesadarannya dikatakan sekitar dua per tiga. Jadi pihak keluarga berterimakasih pada siapa saja yang turut mendoakan Mas David segera pulih kesehatannya. Demikian yang kami dengar langsung dari Pak Jonathan, bapaknya Mas David," kata Martius.
Dia mengatakan, pihak luar tak bisa melihat David secara langsung. Dia pun hanya bertemu dengan orang tua David.
Sementara tentang penanganan hukumnya, Martinus berpendapat hal itu harus tetap dijalankan untuk memberikan efek jera, mengingat hal serupa bisa terjadi di mana saja.
"Karena kemungkinan, seperti ini bisa terjadi di mana-mana, supaya orang mulai berpikir tindakan ini bertentangan dengan prinsip kemanusian yang tidak diterima kelompok apapun," kata dia.
Penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David terjadi pada 20 Februari 2023. Mario dan temannya, Shane Lukas, serta kekasihnya A (15 tahun), datang ke kawasan Ulujami, Jakarta Selatan untuk menemui David.
Setelah itu, Mario meminta David push up, lalu menendang dan menginjak kepalanya hingga berujung koma. Polres Jakarta Selatan telah menetapkan dan menahan dua tersangka, yakni Mario dan Shane.
Mario adalah anak dari Pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Rafael Alun Trisambodo. Rafael telah dicopot dari jabatannya oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Selain kasus penganiayaan, kekayaan Rafael dan keluarganya juga jadi sorotan.