Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil menampilkan aksi teatrikal penembakan pelajar saat demonstrasi di depan Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/11/2024). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar hasil ekshumasi jenazah G yang jadi korban penembakan Aipda Robig Zaenudin nanti bisa diserahkan.

Komisioner KPAI Pengampu Anak Korban Kekerasan Fisik Psikis, Diyah Puspitarini, meminta Polda Jawa Tengah berupaya selesaikan kasus ini dengan transparan dan tuntas.

“Dalam kasus ini ada tiga anak menjadi korban luka tembak, maka proses pemenuhan hak anaknya harus sesegera mungkin dilakukan, tidak perlu apa menunggu apa, namun siapa melakukan apa,” kata Diyah, Selasa (3/12/2024).

1. Penting pastikan mereka punya masa depan

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum GRO (17) menabur bunga usai proses autopsi jenasah saat ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum pelajar SMK berinisial GRO (17) di TPU Bangunrejo, Saradan, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Total ada tiga korban penembakan yakni A dan S yang mengalami luka berat, dan G yang menjadi korban tewas. KPAI, kata Dyah, menekankan upaya pemenuhan hak pendidikan kepada anak korban yang merupakan langkah penting untuk memastikan mereka memiliki masa depan yang optimal.

Selain itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA menyampaikan melakukan pendampingan kepada anak korban, termasuk keluarga korban, terutama pemulihan kondisi trauma psikologis yang masih dialami anak S (17) dan A (17) yang saat ini dalam kondisi mendapatkan perawatan medis disebabkan karena terkena peluru.

2. Tak ada kekerasan atau pengeroyokan yang terjadi

Editorial Team

Tonton lebih seru di