Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah dokumen terkait kasus dugaan korupsi Gubernur Papua, Lukas Enembe. Dokumen-dokumen itu diketahui diamankan dari tiga lokasi berbeda di Jayapura.
Diketahui, KPK sebelumnya telah menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur senilai Rp1 miliar.
Tim Penyidik KPK melakukan penggeledahan di kediaman pribadi Lukas Enembe, di Koya Tengah, Distrik Muara Tami pada Jumat (4/11/2022). Hasil penggeledahan ditemukan adanya berbagai dokumen serta bukti elektronik yang diduga memiliki keterkaitan dengan pembuktian perkara.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, juga mengakui dokumen lainnya diamankan dari dua kantor perusahaan swasta dan kediaman pihak terkait perkara yang berada di Jayapura.
"Bukti-bukti tersebut akan menjadi kelengkapan berkas perkara dengan terlebih dahulu dianalisis dan disita," kata Ali Fikri dalam pesan singkatnya seperti disitat ANTARA, Sabtu (5/11/2022).
KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi. Namun Gurbernur Papua itu belum juga ditahan.
KPK juga belum merinci kasus dan pihak-pihak yang diduga terlibat. Perincian baru akan diungkap ketika upaya paksa penahanan dilakukan.
Penyidik KPK memeriksa tersangka Gubernur Lukas Enembe pada Kamis siang (4/11/2022), sekitar pukul 13.00 WIT. Namun, pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan dengan alasan kondisi kesehatan Lukas Enembe.
Sementara itu, Ketua KPK, Firli Bahuri, sempat berbicara dengan Lukas Enembe dan keluarga, dengan keadaan terbuka sekitar 15 menit. Beberapa hal ditanyakan kepada Lukas Enembe.
"Saya tanya umur, bagaimana kesehatannya, saya ajak ngobrol, bagaimana kondisi beliau, semua dijelaskan," ujar Firli.
Selain itu, Firli juga sempat bertemu keluarga dan rekan Lukas Enembe. Menurutnya, hal itu penuh kekeluargaan.
"Di situlah letak tertinggi bagaimana kita bisa menjaga hubungan antar-anak bangsa, bagaimana kita bisa menghormati bahwa keselamatan jiwa itu adalah hukum tertinggi," jelas Firli.