KSAD Maruli Ungkap Arahan Prabowo saat Rapat Pimpinan TNI AD

Jakarta, IDN Times - Usai mengikuti rapat pimpinan yang dipimpin Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pada pekan lalu, maka pekan ini masing-masing kepala staf menggelar rapat untuk menurunkan instruksi ke kesatuannya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, mengatakan di tengah-tengah rapim, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada seluruh prajurit TNI AD secara virtual.
Namun, arahan Prabowo dalam rapim TNI AD bersifat tertutup. Namun, Maruli mengungkap, Prabowo sempat menyinggung isu ketahanan pangan dalam arahannya.
"Tadi di sela-sela rapim, sempat ada pengarahan dari presiden juga. Bahwa presiden sangat fokus tentang masalah pangan ini," ujar Maruli di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).
Untuk mewujudkan tujuan itu, TNI AD akan ikut mengelola lahan tidur atau tidak terpakai. Kemudian, hasilnya dikelola agar harga yang didapat bisa sesuai dan tidak merugikan salah satu pihak.
"Jadi, nanti bagaimana hasil (pengelolaan lahan tidur) itu bisa betul-betul ditampung oleh Bulog, dalam hal ini, dan juga memastikan komoditasnya bisa dibeli dengan harga yang baik. Baik buat petani dan pengusaha. Jadi, harus berbanding lurus semuanya," kata Maruli.
1. TNI AD akan perbaiki sawah yang punya masalah pengairan
Lebih lanjut, Maruli mengatakan, TNI AD akan melakukan perbaikan untuk kebun atau sawah yang memiliki masalah di bagian pengairan. Tujuannya, agar hasil panennya bisa optimal. Lahan tidur di sejumlah daerah, kata dia, sudah dimanfaatkan.
"Kami sudah ada (program) pipanisasi, ada pompa hidran yang kami lakukan dan sudah bisa mengairi sekitar 50 ribu hektare. Itu kami data lengkap. Desa mana (luas sawah) sekian hektare, kami (punya) lengkap datanya. Nah, itu nanti di PTPN (PT Perkebunan Nusantara) juga nanti kami kerjakan bersama masyarakat. Sementara ini dalam waktu dekat, sepertinya kami sudah buat di Cibenda, Ciemas. Nanti ada lagi di Purwakarta, Cianjur, Puslatpur Lampung, dan Baturaja," kata dia.
Maruli menyebut hasil pemanfaatan lahan tidur atau yang sudah lama tak terpakai, bisa ikut disalurkan untuk mendukung program unggulan, Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Jadi, kami sudah menyiapkan lahan, pembangunan dapur, bagaimana berkoordinasi mencari data anak sekolah, mencari data ibu hamil, hingga bagaimana mendistribusinya dengan apa yang kami miliki," tutur dia.
Maruli juga mengatakan saat ini sudah ada 240 titik program MBG yang berjalan, termasuk Papua. Angka itu diperkirakan terus bertambah untuk menjangkau wilayah lain.