Menteri PPPA: Masih Ada Kesenjangan Laki-laki dan Perempuan di Politik

Hanya 25 kabupaten/kota yang keterwakilan perempuan tercapai

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mendukung keterlibatan kaukus perempuan politik Indonesia, sebagai wadah untuk melahirkan perempuan-perempuan yang berani berpendapat dan berpartisipasi dalam politik, guna menyelesaikan permasalahan kesenjangan gender dan memajukan negara.

“Berbagai indeks dan data, baik itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), maupun Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) masih menunjukkan kesenjangan yang nyata antara laki-laki dan perempuan. Inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk kita carikan solusi bersama," kata Bintang dalam keterangannya, dikutip Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Menteri PPPA: Pandemik Buat Kemunduran Upaya Penghapusan Kekerasan 

1. Ada 25 kota capai target keterwakilan perempuan di parlemen

Menteri PPPA: Masih Ada Kesenjangan Laki-laki dan Perempuan di PolitikIlustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Bintang mengatakan, keberadaan perempuan dalam ranah politik terus mengalami peningkatan baik di tingkat pusat maupun daerah. Dari 514 kabupaten/kota, kata dia, 25 di antaranya telah mencapai target keterwakilan perempuan yang dapat dijadikan praktik baik untuk mencapai target total 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen.

“Dalam mencapai pemberdayaan perempuan demi mewujudkan Indonesia yang maju, sangat dibutuhkan para pemimpin perempuan yang mengedepankan gaya transformatif. Kepemimpinan tranformatif yang mengedepankan kepentingan bersama bagi semua pihak, saling menginspirasi, saling mengarahkan, membimbing dan memotivasi, serta mengatasi berbagai permasalahan bersama, bukan saling menjatuhkan untuk mencapai tujuan,” katanya.

2. Perempuan gotong royong bawa Indonesia keluar dari beban masalah

Menteri PPPA: Masih Ada Kesenjangan Laki-laki dan Perempuan di PolitikMenteri PPPA Bintang Puspayoga (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Menurut Bintang, tidak ada yang lebih membanggakan daripada melihat perempuan bergotong royong membawa Indonesia keluar dari beban masalah. Hal ini disampaikan dalam acara Kongres VI KPPI: Perempuan dan Kepemimpinan Transformatif untuk Indonesia Bermartabat.

Diharapkan kongres perempuan ini dapat menelurkan solusi terkait bagaimana peran perempuan dalam pemulihan kesehatan selama masa pandemik, membangkitkan ekonomi, dan memastikan kesejahteraan masyarakat untuk Indonesia yang bermartabat.

3. Kepemimpinan perempuan diharapkan bisa membangun sisterhood antar perempuan

Menteri PPPA: Masih Ada Kesenjangan Laki-laki dan Perempuan di PolitikIlustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada dengan itu, Ketua Umum DPP KPPI periode 2016-2021 Dwi Septiawati Djafar menegaskan, peran perempuan hadir di politik adalah beyond election atau melampaui sekadar pemilihan umum. Kehadiran perempuan di bidang politik adalah untuk pengabdian, dedikasi yang berujung kontribusi untuk bangsa dan negara.

“Hadirnya perempuan di bidang politik dapat dimaknai sebagai suatu hal yang membanggakan, mampu memberikan penyelesaian terhadap problem-problem krusial menyangkut perempuan, anak, dan keluarga. Permasalahan seperti kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, angka stunting, penggunaan narkoba, HIV/AIDS, pornografi adalah sedikit dari permasalahan yang membutuhkan penyelesaian dan kontribusi politik perempuan,” kata dia.

Kepemimpinan perempuan yang transformatif, diharapkan dapat membangun nilai-nilai sisterhood antar perempuan, persaudaraan dan pemberdayaan perempuan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Baca Juga: KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi Digital

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya