Menteri PPPA: Perempuan di Lapas Perlu Pelatihan, Jadi Bekal Usai Bebas

KemenPPPA berikan latihan kewirausahaan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong pengembangan kapasitas warga binaan perempuan yang ada di lembaga pemasyarakatan (lapas). Dia mengungkapkan, hal ini bermanfaat saat warga binaan kembali ke masyarakat. Karena memulai kehidupan baru di luar lapas tidaklah mudah.

KemenPPPA melaksanakan kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan memberi pelatihan pada 52 orang perempuan warga binaan.

“Melanjutkan masa depan pasca menjalani kehidupan di lapas bukanlah hal yang mudah bagi para perempuan warga binaan. Pendampingan mulai dari hulu dan hilir sangat dibutuhkan bagi mereka. Karena bagaimanapun masa lalunya, para perempuan warga binaan ini harus bisa bangkit dan mempersiapkan masa depannya setelah keluar dari lapas,” kata Bintang dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).

1. Selain pendampingan ada persiapan untuk dipasarkan

Menteri PPPA: Perempuan di Lapas Perlu Pelatihan, Jadi Bekal Usai BebasMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Nusa Tenggara Barat. (dok. Humas KemenPPPA)

Guna mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan di lapas, pemerintah pusat melalui KemenPPPA bekerjasama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung dan LPP Kelas III Mataram. Ada kegiatan Bimbingan Teknis Kewirausahaan yang Berperspektif Gender bagi Perempuan Penyintas. Mereka mendapat pelatihan kecantikan.

“Konsep pendampingan yang ada di Lapas Kelas III Mataram ini sudah cukup baik, karena telah diberikan mulai dari hulu hingga hilir mulai dari memberikan pendampingan sampai mempersiapkan pasarnya. Ke depan, pendampingan yang diberikan bisa ditingkatkan lagi. Salah satunya melalui asesmen kebutuhan pelatihan sesuai minat, lalu setelah mereka lancar dalam memproduksi karya-karya maka dipersiapkan pasarnya yang bukan hanya toko offline tapi juga online,” ujar Bintang.

Baca Juga: Penampakan Putri Candrawathi saat Dieksekusi ke Lapas Pondok Bambu

2. Pemasaran UMKM secara daring

Menteri PPPA: Perempuan di Lapas Perlu Pelatihan, Jadi Bekal Usai BebasMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Nusa Tenggara Barat. (dok. Humas KemenPPPA)

Sementara itu, di era digital pemasaran online sangat dibutuhkan karena terbukti meningkatkan penjualan bagi UMKM. 

KemenPPPA, kata Bintang bakal berupaya gandeng berbagai pihak termasuk dunia usaha untuk dapat memberikan peningkatan kapasitas berkaitan dengan pemasaran online bagi para warga binaan.

3. Menerapkan program Jumat Belondong, tingkatkan produksi

Menteri PPPA: Perempuan di Lapas Perlu Pelatihan, Jadi Bekal Usai BebasMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Nusa Tenggara Barat. (dok. Humas KemenPPPA)

Dalam pengembangan kapasitas wargan binaan lapas, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi menyampaikan bakal mendukung produksi karya perempuan warga binaan.

Salah satu caranya menerapkan program Jumat Belondong atau Jumat Bersarung di lingkungan pemerintah daerah provinsi dan fasilitasi alat produksi bagi eks warga binaan. Hal ini berguna agar produksi kain bisa dimaksimalkan.

“Saat ini di dalam lapas warga binaan diberikan alat untuk produksi dan kalau ordernya terus meningkat kami berharap jangan sampai putus usahanya hingga nanti saat keluar karena tidak memiliki alat. Maka dari itu kita akan memberikan kailnya yakni alat produksi untuk tetap menjalankan usaha. Kami akan berkoordinasi dengan Lapas dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB untuk mendata warga binaan yang akan keluar dan memberikan alat produksi seperti alat tenun. Hal itu guna mewujudkan konsistensi untuk mendukung UMKM bisa berkembang,” katanya.

Baca Juga: Kemen PPPA Temui Saksi Bullying Cilacap, Masih Gelisah dan Bingung

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya