Gelar Literasi Digital, Kominfo Raih Rekor Peserta Daring Terbanyak

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate menjelaskan, sebagai upaya mencapai target yang diusung pada program literasi digital, dibutuhkan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta adanya talenta digital yang memadai. 

“Kita harapkan ini dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan setiap tahun. Dengan kata lain sampai 2024 kita bisa melakukan pelatihan digital tingkat dasar kepada 50 juta rakyat. Semoga bisa ditindaklanjuti pada pemerintahan berikutnya dalam skala yang lebih besar,” jelas Johny. 

Sementara untuk pelatihan tingkat menengah, Kementerian Kominfo menyiapkan 100 ribu pelatihan digital setiap tahunnya. 

“Tahun 2021 ini, 100 ribu pelatihan bagi millennial grup kita yang berijazah sekolah menengah ke atas dan berijazah sarjana melalui kurikulum seperti cloud computing, siber security, artificial intelligence, big data, virtual reality, dan artificial reality untuk mengisi kecakapan digital tingkat menengah” jelasnya. 

Kominfo bersama Siberkreasi juga menyajikan kelas podcast, dengan materinya akan banyak membahas cara pembuatan podcast, demo editing, hardware & software breakdown, preview recap, sampai ke taping podcast.

Ini merupakan kelas podcast gratis pertama dengan materi paling komprehensif. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia dengan rata-rata dalam satu seri kelas yakni 3.000 peserta. Pada batch pertama kelas podcast di tahun sebelumnya telah mencetak 5.000 podcaster baru. 

Selain Kominfo dan Siberkreasi, Paberik Soeara Rakjat juga akan menampilkan showcase podcast.

Dalam kegiatan peluncuran ini juga dihadirkan beragam ruang pameran yang terinspirasi dari 4 Pilar Literasi Digital yang terdiri dari Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Ruang pamer ini merupakan simulasi dari berbagai program literasi digital oleh Kominfo, Siberkreasi, WIR Group, Shinta VR, Paberik Soeara Rakjat, dan SMK Coding. 

Selain kelas podcast, ada juga tampilan teknologi Augmented Reality yang bisa “menghidupkan” beberapa Presiden Republik Indonesia terdahulu. WIR Group juga menampilkan AR Pedia dengan objek Augmented Reality dapat muncul dari permukaan lantai tanpa menggunakan marker khusus. Contoh yang dihadirkan adalah animasi 3D Presiden Joko Widodo yang tengah memberikan arahan tentang pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia. 

Ruang Pamer ini juga menampilkan berbagai aktivitas dan program literasi digital yang sudah dirintis oleh berbagai institusi pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, komunitas, serta platform, yang tergabung sebagai mitra Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. (WEB)