Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, membeberkan strateginya untuk menyejahterakan rakyat, yaitu strategi ofensif dan defensif
“Mau membangun kesejahteraan, ekonomi masyarakat, pendidikan, kelautan, apa saja, kalau hukum ditegakkan dengan benar, maka semuanya akan berjalan baik,” ujar Mahfud dalam keterangannya, Rabu (17/1/2024).
“Maka kami menetapkan strategi untuk menegakkan hukum itu ada dua. Satu ofensif keras, yang kedua defensif melindungi,” sambungnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam) itu mengatakan, hukum yang lebih agresif harus diberikan kepada pejabat, pengusaha, dan para elite lainnya.
“Oleh kepada itu, kepada mereka (pejabat, oligarki, dan pengusaha) ini kita harus tegas, kita harus ofensif kalau dalam istilah perang,” kata dia.
Mahfud menuturkan, penerapan hukum defensif akan menyasar rakyat kecil. Menurutnya, mereka harus mendapat perlindungan hukum, sebab selama ini rakyat kecil kerap menjadi korban dari penerapan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
“Tidak boleh tanah rakyat dirampas, tanah adat dirampas, ketika rakyat melapor diusir, katanya tanahnya sudah dimiliki orang lain padahal dia tidak pernah jual. Itulah laporan yang banyak masuk dan tidak ada yang membela orang seperti itu,” ucap dia.
Lebih lanjut, Mahfud berharap rakyat bisa sejahtera lewat penegakan hukum yang tepat.
“Yang di atas, yang suka melakukan kolusi, korupsi, itu kita sikat dengan ofensif, yang di bawah kita lindungi dengan lembut, defensif. Kita berikan perlindungan hukum,” imbuhnya.