Media Sosial, Cara Millennials Cegah Intoleransi

Dilatari keprihatinan tentang merebaknya sikap intoleransi di kalangan generasi muda millennials, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono gelar acara seminar #ToleransiJadiAksi pada Sabtu (16/9) yang lalu. Acara tersebut merupakan pembuka dari rangkaian seminar #DengarYangMuda yang digelar di Gandaria City, Jakarta.
Cegah intoleransi lewat media sosial.
Senada dengan Nadine, Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez, youtuber SkinnyIndonesian24 juga mengaku geram dengan generasi muda yang intoleran dan fokus pada hal-hal tidak produktif. "Apapun yang kita lakukan di internet, pasti akan selalu ada yang mengritik."
Kembangkan toleransi lewat kreasi di sosal media.
Komedian Cak Lontong dan Akbar yang menjadi keynote speaker berpendapat bahwa keberagaman ide, pemikiran, asal usul, dan lainnya sebenarnya merupakan hal yang indah dan patut disyukuri. Contohnya adalah generasi muda yang berhasil membangun bisnis lewat media sosial seperti Andanu Prasetyo, pemilik "Kopi Tuku", fashion blogger Larasyerininta, dan vlogger Gofar Hilman.
Hal ini juga didukung oleh selebritis Ayushita. Menurutnya bahwa energi generasi muda perlu semakin diarahkan ke arah yang bukan hanya positif namun juga produktif, baik melalui media konvensional maupun melalui media sosial. "Buat meningkatkan karya, kalo anak muda kan idenya masih fresh, jadi idenya dikembangkan dan disebarkan di sosmed, dari pada menyebarkan yang tidak baik," ujar Ayushita.
Generasi millennials yang hadir dalam acara tersebut, terlihat antusias dalam menjawab berbagai pertanyaan mengenai pencapaian pemerintahan Presiden Jokowi yang diajukan oleh pembawa acara Imam Darto. Pencapaian-pencapaian tersebut antara lain kebijakan BBM satu harga, penurunan harga semen di Papua, dan pembangunan jalan tol Trans Papua.