Melakukan Penusukan di Halte TransJakarta, Pria Ini Jadi Tersangka

16 Mar 2019, 06:30 WIB

Ilustrasi penusukan. (IDN Times/Reza Iqbal Ghafari)

Jakarta, IDN Times - Sudirman (51), pelaku penusukan di Halte TransJakarta BKN, Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis(14/3) kemarin, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Kramatjati, Kompol Nurdin AR, mengatakan bahwa pelaku Sudirman diketahui nekat menusuk paha salah seorang penumpang bernama Eric Sandy Marbun (28). Sudirman pun ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai melakukan penganiayaan.

"Sebab apa yang dia lakukan itu penganiayaan. Itu diatur dalam Pasal 351 KUHP," ujar Nurdin AR saat dikonfirmasi wartawan, Jumat(15/3).

1. Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan Sudirman

Ilustrasi penikaman (IDN Times/Reza Iqbal Ghafari)

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, lanjut Nurdin, polisi akan tetap memeriksa kejiwaan Sudirman. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaan Sudirman yang sebenarnya. "Nanti kita juga tunggu hasil tesnya," kata Nurdin.

2. Sudirman menusuk paha Eric karena mendapat bisikan gaib

Instagram/@pt_transjakarta

Sebelumnya, Sudirman menusuk Eric ketika menunggu antrean bus di Halte TransJakarta BKN, Cawang, Jakarta Timur pada Kamis kemarin, sekitar pukul 11.25 WIB. Sudirman menikam Eric di bagian paha sebelah kiri, karena Eric mengangkat kakinya saat duduk di halte tersebut.

Berdasarkan keterangan yang didalami polisi, Sudirman mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan penusukan itu.

"Semacam ada yang memberi bisikan, 'itu sebelahmu tidak sopan', begitu," kata Nurdin di Mapolsek Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis(14/3) kemarin.

Bisikan itu, dikatakan Nurdin, didapati Sudirman sejak dirinya berangkat dari Bogor menuju Halte BKN. Bisikan itu pun muncul kembali ketika dia melihat Eric yang tengah duduk mengangkat satu kakinya di halte tersebut.

"Semacam ada bisikan makhluk halus yang bilang ke dia bahwa 'orang di sebelah kamu sedang menghinamu', itu yang dia akui," katanya.

3. Sudirman trauma dengan orang yang mengangkat satu kaki ketika duduk

world.24-my.info

Nurdin juga mengatakan, Sudirman ternyata selalu membawa pisau ketika berpergian. Pisau itu kerap ia bawa usai kejadian traumatis yang menimpanya di Padang, Sumatera Barat. Nurdin sendiri belum dapat memastikan trauma apa yang menimpa Sudirman hingga harus membawa pisau tiap berpergian.

Kepada polisi, Sudirman mengaku dirinya trauma melihat orang yang duduk namun kakinya diangkat satu. "Traumanya sudah lama. Kebetulan dia lagi bawa pisau juga," jelasnya.