Jakarta IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) sekaligus calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ida Fauziyah, mensyukuri perolehan suara Pileg 2024.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang telah ditetapkan pada 9 Maret 2024, Ida berhasil mengantongi suara 60.180 di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II.
Berdasarkan hasil suara dan suara tertinggi di PKB, Ida pun yakin akan lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI.
“Jadi saya sudah tahu bahwa lolos satu di antara tujuh kursi di Dapil DKI II,” kata Ida, dikutip dari ANTARA, Senin (18/03/2024).
Ida berhasil mengumpulkan 60.180 suara, yang jomplang dengan peringkat kedua di partainya, yakni Rafif Muhammad Rizqullah yang memperoleh 26.639 suara.
Sementara, total suara 2.057.487 dari 2.596.401 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Dapil Jakarta II yang mencakup daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Rinciannya, suara sah 1.914.516 dan tidak sah 142.971.
Selain hasil Pemilu 2024, Ida juga menanggapi terkait kesiapan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya hal itu masih didiskusikan lebih lanjut dengan partai.
“Ini kita masih bersyukur karena dapat amanah, jadi tahapannya juga belum pengumuman KPU,” ujarnya.
Ida menyebut PKB masih fokus mengkaji hasil Pemilu Legislatif 2024, sehingga belum mendalami terkait pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Sebelumnya, PKB sudah mengusulkan dua nama calon Pilgub DKI yakni Ida Fauziyah dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Hasbiallah Ilyas. Hal itu sempat disebutkan Sekretaris jendral (Sekjen) DPP PKB, M Hasanuddin Wahid pada 15 Maret lalu.
"Kalau PKB, untuk DKI banyak stok, ada anggota DPR RI terpilih Jakarta Selatan Bu Ida Fauziyah, ada ketua DPP PKB yang juga terpilih menjadi anggota DPR RI di Jakarta Timur Pak Hasbiallah Ilyas dan nama-nama besar lainnya," tuturnya.
Hasan menambahkan setidaknya dua nama tersebut akan mewarnai DKI Jakarta dari Fraksi PKB.
Sementara, Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid mengaku masih menunggu Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkiat kelayakan nama-nama yang dicalonkan untuk dipertimbangkan.
Diketahui, NasDem, PKB, dan PKS berada dalam Koalisi Perubahan, yang pada Pilpres 2024 mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Kalau tidak, kita cari lagi nama yang lebih hebat, siapa tahu Sekjen NasDem malah yang mau jadi calon gubernur, orang NTT jadi calon Gubernur Jakarta," tutur Hasanuddin.
Ia mengatakan dinamika politik menuju Pilkada DKI Jakarta masih lama, sehingga diharapkan Koalisi Perubahan akan menjaga solidaritas dan kekompakkan.