Mengapa Elektabilitas Kaesang di Jateng Tinggi, Tapi di DKI Rendah?

17 Jul 2024, 14:39 WIB

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep blusukan ke Petamburan, Jakarta Pusat (10/1/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

Elektabilitas Kaesang Pangareb di Jateng tinggi, dipengaruhi dukungan masyarakat terhadap Jokowi.
Kaesang lebih populer di Jateng daripada DKI Jakarta menurut survei, namun elektabilitasnya rendah di ibu kota.
Jokowi mendukung Kaesang maju di Pilkada 2024, baik di Jateng maupun DKI Jakarta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai tingginya elektabilitas Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, di Pilkada Jawa Tengah (Jateng), tak lepas dari figur Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Berdasarkan dua survei terbaru, elektabilitas Kaesang lebih tinggi di Jateng ketimbang DKI Jakarta. Bahkan dalam survei Litbang Kompas, elektabilitas Kaesang mentok di angka satu persen di Jakarta. Pencapaian Kaesang itu terpaut jauh dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sementara hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Kaesang mendominasi dan mengungguli nama lainnya di Jateng.

1. Penerimaan masyarakat Jateng terhadap Jokowi masih tinggi

Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Terkait fenomena tersebut, Fernando menilai elektabilitas Kaesang tinggi lantaran dipengaruhi kecenderungan karakteristik masyarakat di Jateng yang mayoritas mendukung Jokowi. Buktinya, pada Pilpres 2024 lalu, Prabowo - Gibran yang melegitimasikan melanjutkan pemerintahan Jokowi, menang telak di Jateng.

"Sebagai basis dukungan PDI Perjuangan, ternyata masih bisa menerima keluarga Joko Widodo. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan suara Prabowo - Gibran pada saat pilpres yang lalu di Provinsi Jawa Tengah, yang jauh mengungguli Ganjar - Mahfud," kata dia kepada IDN Times, Rabu (17/7/2024).

2. Pengaruh Jokowi di Jakarta rendah, kalah sama Anies

Anies Baswedan sambangi markas Pemuda Pancasila DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Di sisi lain, elektabilitas Kaesang rendah di Pilkada DKI Jakarta karena pengaruh Jokowi yang kalah pamor dibandingkan Anies Baswedan. Sehingga elektabilitas putra bungsu Jokowi tersebut sangat rendah.

Menurut Fernando, Kaesang harus mempertimbangkan kembali jika ingin maju di Pilkada DKI Jakarta. Mengingat elektabilitasnya yang masih mandek sehingga kecil peluang untuk menang.

"Anies Baswedan masih memiliki pengaruh terhadap pemilih Jakarta, sehingga menempatkannya pada urutan pertama berdasarkan beberapa lembaga survei. Perlu bagi Kaesang mempertimbangkan secara serius mengenai provinsi yang akan diikutinya untuk kontestasi pada pilkada November yang akan datang," imbuh dia.

3. Jokowi sebut Kaesang bagus maju di Pilkada DKI Jakarta atau pun Jateng

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Presiden Jokowi sebagai bapak kandung Kaesang kini mulai terbuka terkait isu putra busngsunya maju di Pilkada Serentak 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, Kaesang bisa saja maju di Pilkada Jateng atau DKI Jakarta.

"Ya, di Jawa Tengah bagus, di Jakarta juga bagus. Karena ini kan semua wilayah Indonesia," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Padahal sebelumnya, Jokowi enggan berkomentar terkait isu Kaesang maju di pilkada. Terakhir, Jokowi menyampaikan hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Kaesang.

"Tugasnya orang tua itu hanya mendoakan," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma TNI AU, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.